Bali Melawan, Pecalang hingga Politisi Serukan Penolakan Ormas GRIB

14 hours ago 3
Bali Melawan, Pecalang hingga Politisi Serukan Penolakan Ormas GRIB Rozario De Marshall alias Hercules, ketua ormas GRIB.(Dok MI)

SERUAN penolakan kehadiran organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang dipimpin Hercules Rosario de Marshall  makin kuat. 

Di tengah kekisruhan ini, beredar surat pernyataan dari DPP Partai Gerindra yang menyatakan Ketua Umum Prabowo Subianto mengundurkan diri dari kepengurusan GRIB Jaya. Presiden ke-8 RI ini menegaskan tidak terlibat dalam segala kegiatan yang dilakukan GRIB Jaya di tingkat pusat hingga daerah.  

Surat dengan kop DPP Partai Gerindra tersebut bernomor 01-0212/B/DPP-Gerindra/2022 dengan perihal surat pernyataan. Isi surat tersebut berbunyi:

Bersama dengan surat ini, saya H.Prabowo Subianto menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB/GRIB Jaya). 
Serta tidak terlibat dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh GRIB/GRIB Jaya dari tingkat pusat hingga daerah. Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Surat ini ditandatangani langsung oleh Prabowo Subianto. Dalam tanggal surat tersebut tertera 6 Januari 2022.

Sebelumnya juga beredar masif video di media sosial yang merekam bendera Partai Gerindra yang terpasang pada acara pelantikan GRIB Bali. Dalam kesempatan itu, Hercules Rosario de Marshall dan Sekretaris Jenderal, Zulfikar, secara resmi melantik Yosef Nahak sebagai Ketua DPW Provinsi Bali. 

Terkait keberadaan bendera Partai Gerindra, pengurus DPD Gerindra Bali angkat bicara. Secara tegas, Sekretaris Partai I Kadek Budi Prasetya alias Rambo menyatakan tak ada afiliasi partai dengan ormas GRIB. 

“Terkait foto dan isu lainnya, kami tidak mengetahui lokasi tersebut. Yang jelas, Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB,” kata I Kadek Budi Prasetya alias Rambo seperti dikutip dari situs resmi Partai Gerindra Bali. 

Dia mengatakan, Gerindra Bali bersahabat dengan semua ormas yang memiliki ideologi yang baik dan berlandaskan Pancasila. Namun tak pernah terafiliasi langsung ormas GRIB. 

Wakil rakyat Bali di DPD RI, Ni Luh Djelantik, juga menyuarakan penolakan terhadap GRIB di Bali. Menurut wanita yang akrab disapa Mbok Ni Luh, Bali sudah memiliki pecalang, Baladika, Laskar Bali, dan GP Ansor yang selama ini menjaga kedamaian Bali. 

"Senator NI LUH DJELANTIK menolak tegas ormas GRIB. Bali sudah punya Pecalang, Baladika, Laskar Bali, PBB, GP Ansor. Sudah cukup untuk menjaga, mengayomi dan membela Bali dan rakyat Bali," tulis Ni Luh Djelantik dalam akun Instagram @niluhdjelantik, Selasa 6 Mei 2025.

Pemerintah Provinsi Bali melalui Wakil Gubernur Bali Giri Prasta juga menyampaikan menolak kehadiran ormas dari luar Bali. Menurut mantan Bupati Badung dua periode ini, Bali sudah punya aparatur negara TNI, Polri, dan pecalang yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali. 

Selain itu, kata dia, sudah ada keputusan Pemprov Bali terkait Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda).  Wadah ini merupakan kolaborasi TNI, Polri, dan aparat penegak hukum lainnya bersama tokoh masyarakat adat dan pecalang dalam menjaga keamanan di Bali.

"Inilah yang harus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali.
Prinsipnya kalau dengan ormas dari luar Bali untuk menjaga keamanan ketertiban saya kira tidak perlu, karena sudah ada," tegasnya. (OL/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |