
KETUA Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta kunjungan dirinya dan sejumlah menteri ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu tidak dikaitkan dengan politik. Menurut Bahlil, kunjungan ke kediaman Jokowi adalah silaturahmi yang biasa dilakukan saat Hari Lebaran.
"Sebagai umat muslim, momen Lebaran itu adalah momen dimana bertemu dan saling memaafkan, saling mendoakan, saling apa ya, membangun hubungan kekerabatan keluargaan. Tidak lebih dari itu," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (16/4) malam.
"Saya hadir bersama keluarga saya juga melakukan hari raya, pas hari raya ketujuh atau kedelapan waktu itu tidak ada hal hal yang lain yang ada adalah silaturahmi hari raya yang namanya hari raya, jangan dipolitisir," tambahnya.
Bahlil menegaskan Hari Lebaran bukanlah saat untuk membahas politik. Menurutnya, membicarakan politik bisa dilakukan di lain hari selain Hari Lebaran.
"Ya, nanti tunggu pemilu, pileg, baru ada harinya. Jangan hari raya dijadikan hari politik, enggak ada," katanya.
Sebelumnya, Bahlil berkunjung ke kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada hari Selasa (8/4) bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, yang juga kader Partai Golkar.
Selain Bahlil, sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih juga mengunjungi Jokowi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kunjungan tersebut disorot karena sejumlah menteri menyebut Jokowi sebagai bos. Hal ini menimbulkan sorotan mengingat menteri tersebut tidak lagi bekerja di bawah pemerintahan Jokowi. (P-4)