Ada Obat Terlarang dalam Bantuan AS-Israel ke Gaza

4 hours ago 1
Ada Obat Terlarang dalam Bantuan AS-Israel ke Gaza Warga Gaza yang menerima bantuan GHF.(Dok Al-Jazeera)

PEMERINTAH Jalur Gaza, Palestina, mengecam keras temuan pil opioid dalam paket bantuan makanan yang didistribusikan oleh pusat bantuan yang disebut-sebut berafiliasi dengan Amerika Serikat dan Israel.

Dalam pernyataan resminya, Jumat (27/6), Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan menerima setidaknya empat kesaksian warga yang menemukan pil jenis oxycodone di dalam kantong tepung terigu yang mereka terima. 

"Kami sejauh ini mendokumentasikan empat kesaksian dari warga yang menemukan pil-pil ini di dalam kantong tepung," demikian pernyataan resmi yang dirilis dikutip dari Middle East Eye.

Pihaknya juga memperingatkan ada kemungkinan bahwa sebagian dari zat narkotika ini sengaja digiling atau dilarutkan ke dalam tepung itu sendiri.

Oxycodone diketahui sebagai obat penghilang rasa sakit kategori berat yang umumnya diberikan kepada pasien kanker atau penderita nyeri kronis. Namun, obat ini memiliki tingkat adiksi tinggi dan efek samping yang berbahaya, termasuk gangguan pernapasan hingga halusinasi.

Temuan ini pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial, setelah sejumlah warga Gaza mengunggah foto-foto yang menunjukkan keberadaan pil tersebut dalam bantuan makanan.

Seorang apoteker Palestina, Omar Hamad, menyebut insiden ini sebagai bentuk paling keji dari genosida. Sementara itu, Khalil Mazen Abu Nada, seorang dokter di Gaza, dalam unggahan Facebook-nya menyebut peredaran obat tersebut sebagai upaya penghancuran kesadaran sosial masyarakat.

Kantor Media Pemerintah Gaza menuding Israel bertanggung jawab penuh atas apa yang mereka sebut sebagai kejahatan penyebaran kecanduan dan penghancuran tatanan sosial Palestina dari dalam. Mereka juga menuding militer Israel telah memanfaatkan blokade terhadap Gaza untuk menyelundupkan zat-zat berbahaya tersebut dengan kedok bantuan kemanusiaan.

Lembaga kemanusiaan yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi kontroversial yang disebut-sebut berbasis di Amerika Serikat dan Israel. GHF sebelumnya mendapat kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia terkait dugaan kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam operasinya di Gaza.

Baca juga : Pil Narkotik dalam Bantuan Gaza, Pemerintah Bentuk Lain Genosida

Bahkan, pada Rabu lalu, sebanyak 15 organisasi HAM dan lembaga hukum internasional menyerukan agar GHF dihentikan operasinya. Mereka menilai kegiatan GHF merusak peran lembaga kemanusiaan internasional dan diduga berkontribusi terhadap upaya pengusiran paksa warga Palestina, yang dinilai dapat masuk dalam kategori pelanggaran hukum internasional, termasuk kejahatan perang dan genosida.

Dalam sebulan terakhir sejak GHF beroperasi di Gaza, otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya 516 warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di sekitar lokasi distribusi bantuan. Media Israel, Haaretz, pada Jumat kemarin juga melaporkan pengakuan sejumlah tentara Israel yang menyebut mereka secara langsung menembak warga Palestina tak bersenjata di titik distribusi bantuan yang dikelola GHF. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |