
Lebaran sudah dekat. Bersamaan dengan tibanya Lebaran, tantangan juga bermunculan, terutama soal makanan.
Orang dengan penyakit tertentu, misalnya kondisi jantung, harus memilah-milah makanan.
Daftar makanan berikut ini dapat membahayakan kondisi jantung.
1. Makanan Asin
Konsumsi garam yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya retensi cairan (kondisi ketika tubuh menyimpan cairan berlebih sehingga dapat menyebabkan pembengkakan di beberapa bagian tubuh).
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius penderita gagal jantung. Kadar natrium yang berlebihan dalam tubuh juga dapat memperburuk (hipertensi), di mana hipertensi tak terkontrol dapat memperparah kondisi gagal jantung yang sudah dialami.
Natrium terdapat di hampir semua makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Kadar natrium yang paling tinggi biasanya ditemukan pada makanan olahan, makanan kaleng, dan makanan siap saji.
Rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia untuk kebutuhan natrium harian orang dewasa sehat adalah 2000 mg atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari. Sementara itu, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia tahun 2019, angka kecukupan natrium pada orang dewasa sehat antara 1000–1500 mg per orang per hari atau setara dengan setengah sampai tiga per empat sendok teh garam.
Tentunya, rekomendasi jumlah natrium yang dapat dikonsumsi pada masing-masing orang bisa berbeda-beda dan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.
2. Mentega
Jenis makanan yang berbahaya untuk penderita penyakit jantung, salah satunya adalah yang mengandung tinggi lemak jenuh. Salah satu jenis produk makanan yang tinggi lemak jenuh adalah mentega. Mentega dengan lemak jenuh yang tinggi ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penderita penyakit jantung dapat menggunakan minyak zaitun atau jenis minyak nabati lainnya karena mereka mengandung lemak tak jenuh sehingga lebih menyehatkan.
3. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makanan tinggi lemak jenuh atau lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebagai catatan, lemak trans merupakan jenis lemak yang berubah menjadi lemak padat selama makanan diproses.
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, serta menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain mentega, berikut adalah beberapa jenis makanan lainnya yang mengandung lemak jenuh. Yaitu minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, gorengan, makanan cepat saji, daging tinggi lemak (daging sapi, babi, dan kambing/domba), es krim, coklat, keju, kue, dan biskuit.
4. Ultra Processed Food
Ultra-processed food adalah makanan yang telah diubah secara signifikan dari keadaan aslinya dan sering kali mengandung banyak zat aditif (zat tambahan), seperti bahan pengawet, pemanis, pengemulsi, serta perasa dan pewarna buatan sehingga bisa disimpan dalam waktu lama.
5. Daging Merah
Mengonsumsi daging merah secara berlebihan sering kali diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Daging sapi, domba, dan babi diketahui mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Menurut riset pada jurnal European Heart Journal (2023), konsumsi daging merah dan daging merah yang sudah diproses berkaitan dengan faktor risiko penyakit jantung, seperti peningkatan profil lipid, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
6. Daging Olahan
Seperti makanan yang diproses lainnya, daging olahan adalah jenis makanan yang berbahaya untuk jantung. Daging olahan, seperti hot dog dan sosis, mengandung garam atau natrium yang tinggi. Sebagian besar daging olahan juga tinggi lemak jenuh yang diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
7. Makanan Tinggi Gula
Menurut studi dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology (2020), konsumsi makanan yang tinggi gula berdampak signifikan pada peningkatan kadar trigliserida, body mass index (BMI), lingkar pinggang, dan kadar glukosa puasa. Kemudian, makanan tinggi gula juga berdampak pada penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
8. Makanan Cepat Saji
Konsumsi makanan cepat saji, seperti pizza dan fried chicken, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kebanyakan makanan pizza dan fried chicken mengandung tinggi natrium, lemak jenuh, dan kalori. Kandungan dalam makanan cepat saji tersebut sering kali dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung, yaitu obesitas dan tekanan darah tinggi.
Penelitian dalam jurnal Circulation: Heart Failure (2024) menemukan bahwa individu yang tinggal di lingkungan padat penduduk dan dikelilingi oleh restoran makanan cepat saji memiliki risiko 10% hingga 16% lebih tinggi terkena gagal jantung daripada mereka yang tinggal di luar area tersebut.
Peningkatan risiko gagal jantung juga cenderung terlihat pada individu yang tinggal di area perkotaan tanpa fasilitas atau ruang terbuka untuk mendukung kegiatan berolahraga atau aktivitas fisik dalam radius 1 km dari alamat tempat tinggal.
Itulah beberapa jenis makanan yang berbahaya untuk jantung. Penjelasan yang ada dalam artikel ini hanya bertujuan untuk edukasi dan tentunya tidak dapat menggantikan penjelasan maupun saran penanganan dari dokter.
Bagi penderita penyakit jantung, makanan-makanan yang disebutkan di atas dapat memperburuk kondisi jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila masih ragu dengan makanan apa saja yang aman untuk dikonsumsi penderita penyakit jantung, Anda bisa berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. (Berbagai sumber/H-1)