
Ketegangan politik di Amerika Serikat kembali memanas usai Donald Trump secara terbuka menghina Zohran Mamdani, calon wali kota New York dari Partai Demokrat. Dalam unggahan di media sosial, Trump menyebut Mamdani sebagai “100% komunis gila.” Ungkapan itu langsung memicu perhatian media internasional. Tapi apa sebenarnya alasan kebencian Trump terhadap sosok progresif ini?
Berikut adalah 5 alasan utama mengapa Donald Trump tidak suka dengan Zohran Mamdani.
1. Mamdani Adalah Sosialis Demokrat Progresif
Zohran Mamdani dikenal sebagai anggota Partai Demokrat Sosialis Amerika (DSA) yang vokal mengusung kebijakan progresif:
- Transportasi umum gratis
- Pajak lebih tinggi untuk korporasi besar
- Pembekuan kenaikan sewa
- Reformasi kepolisian
Trump menyebut Mamdani sebagai "komunis gila 100%" dan memperingatkan bahwa ia bisa menghancurkan New York City jika menang.
2. Sikap Pro-Palestina Mamdani Memancing Amarah Trump
Mamdani mendukung hak-hak Palestina dan menyatakan akan menangkap PM Israel Netanyahu jika datang ke NYC, merujuk surat perintah ICC. Trump yang pro-Israel murka dan menyebutnya berbahaya.
3. Mamdani Seorang Muslim Keturunan Imigran
Beragama Islam dan lahir di Uganda dari orang tua India, Mamdani jadi sasaran serangan Islamofobia. Beberapa komentar ekstrem menyebutnya sebagai ancaman seperti "9/11 baru".
4. Didukung oleh Sosok Progresif Seperti Bernie Sanders dan AOC
Mamdani mendapat dukungan dari tokoh-tokoh sayap kiri seperti Bernie Sanders dan AOC. Trump mengejek mereka dan menyebut para pendukung Mamdani sebagai "dungu ekstremis".
5. Menentang Kebijakan Imigrasi Trump
Jika terpilih, Mamdani berjanji akan menolak penggerebekan imigran oleh ICE di New York. Ia ingin menjadikan kota tersebut sebagai “kota suaka” yang aman bagi semua imigran.
Kesimpulan
Dari perbedaan ideologi hingga sikap politik luar negeri, kebencian Trump terhadap Zohran Mamdani mencerminkan perpecahan ideologis di AS. Jika Mamdani menang, ini bisa menjadi simbol perubahan progresif yang ditentang Trump. (Z-10)
Sumber: