100 Hari Kerja Ahmad Luthfi- Taj Yasin Raih Berbagai Apresiasi

1 day ago 3
100 Hari Kerja Ahmad Luthfi- Taj Yasin Raih Berbagai Apresiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.(Dok Pemprov Jateng)

BERBAGAI elemen masyarakat memberikan apresiasi atas 100 hari kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Sebab, selama rentang waktu tersebut, sudah banyak kebijakan dan program inovatif yang digulirkan. 

Dari 136 program yang dijanjikan selama kampanye, sebanyak 38 program atau 28% di antaranya telah terlaksana. Selanjutnya 73 atau 54 % program dianggarkan pada tahun 2025.  

Sejumlah program yang terlaksana itu di antaranya: program dokter spesialis keliling (speling), program kemitraan dengan SMA/SMK swasta untuk memberikan pendidikan gratis, mengembalikan bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarno menjadi internasional, desalinasi, pesantren obah, penurunan tarif BRT Trans Jateng menjadi Rp1.000, pembentukan koperasi buruh, kartu zilenial, kecamatan berdaya, membentuk forum kolaboratif dengan berbagai lembaga, dan lainnya. 

Tak pelak, progresifitas ini menuai apresiasi dari berbagai pihak, baik dari kalangan akademisi, organisasi masyarakat, maupun stakeholder pemerintah yang lain. 

Spirit Kolaborasi

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto mengatakan, sebagai satu masa, 100 hari sebenarnya terlalu singkat untuk menghitung lima tahun. Namun, kepemimpinan Luthfi-Yasin tersebut,  telah mampu mengajak semua pihak mengurus bersama permasalahan daerah.

“Satu hal yang tampak menonjol dari Pemprov Jateng dalam penilaian kita, adalah spirit kolaborasi dari pemprov ini luar biasa," kata Wijayanto saat Diskusi Publik Evaluasi 100 Hari Kinerja Gubernur Jawa Tengah, di Ruang Sidang Senat Fisip Undip, pada Senin, 2 Juni 2025.   

Menurutnya, baru di era gubernur ini, pemprov melibatkan 44 perguruan tinggi di Jateng, salah satunya Undip. Oleh karena itu, Undip sangat bangga menjadi salah satu pihak yang diajak kerja sama oleh pemprov.  Salah satu program yang telah terlaksana atas kerjasama dengan kampus Undip ini adalah program desalinasi. 

"Ini sangat penting dan relevan untuk mengatasi problem kelangkaan air bersih di daerah pesisir di Jateng," terang Wijayanto.

Ditambahkan, proyek desalinasi air itu, merupakan salah satu  dari 27 kerja sama Undip dengan pemprov.  Pihaknya berharap spirit yang sama ini bisa terus dipertahankan, karena Jateng terlalu besar untuk diurus sendiri. "Menurut saya, itu menjadi credit point yang perlu mendapat benang merah bagi Pemprov Jateng," ucapnya. 

Wijayanto membeberkan, gubernur telah memulai dengan slogan yang baik, yaitu Ngopeni, Ngelakoni. Itu merupakan cara komunikasi yang njawani, dan bisa merasuk ke benak warga Jateng. 

Kepemimpinan Responsif

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida menilai, selama 100 hari bekerja, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin telah menunjukkan kepemimpinan yang responsif. Berbagai persoalan di masyarakat yang menghambat kinerja pelayanan publik, dapat ditindaklanjuti dengan baik. 

Pihaknya memuji aksi cepat yang dilakukan Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Luthfi-Yasin, dalam merespon berbagai aduan dari masyarakat. 

Di sektor pendidikan, dia menilai, Pemprov Jateng telah memberikan pelayanan yang baik. Seperti halnya kendala-kendala yang dihadapi calon siswa baru dalam proses SPMB 2025, bisa langsung ditindaklanjuti dan diselesaikan. 

"Indikatornya sederhana, bahwa pengaduan-pengaduan yang paling banyak kami terima itu di pendidikan, tapi juga semuanya selesai dalam jangka waktu yang memang cepat," katanya saat Diskusi Evaluasi 100 Hari Gubernur Jawa Tengah, di Kantor PW Muhammadiyah Jateng, Selasa, 3 Juni 2025. 

Di bidang infrastruktur jalan, Farida memuji aksi Ahmad Luthfi yang bergerak cepat dalam menangani persoalan jalan rusak di berbagai kabupaten/ kota saat mudik Lebaran 2025. 

Di sektor ketenagakerjaan juga sama. Berbagai masalah tentang pemenuhan Tunjangan Hari Raya (THR) berhasil direspon dengan cepat. Pemprov Jateng mampu menjadi mediator antara buruh dan pengusaha dalam menyelesaikan pencairan THR. 

Kemudian, lanjut Farida, Pemprov Jateng saat ini juga mempermudah perizinan pendirian usaha. Bahkan aktif melakukan jemput bola, dengan membuka gerai pelayanan di kabupaten/ kota. 

Lebih lanjut, Ombudsman Jateng mendorong tren positif di 100 hari kerja Ahmad Luthfi dan Taj Yasin ini bisa dipertahankan. Di sisi lain, perlu memperkuat kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/ kota. 

Ketua Bidang  Studi dan Advokasi Publik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jateng, Cahyo Seftyono menyatakan, berdasarkan survei yang dilakukan, 11 program prioritas yang digulirkan oleh Ahmad Luthfi-Taj Yasin  dinilai oleh publik sudah berjalan dengan baik. 

Cahyo menjelaskan, survei daring tersebut melibatkan 529 responden. Terdiri dari laki-laki 73,50 persen dan perempuan 26,50 persen, dengan rentang usia mulai dari 17-65 tahun. 

"Kinerja dari gubernur dan wakil gubernur secara umum, dari 11 program prioritas pembangunan itu mayoritas sudah berjalan dengan sangat baik," tuturnya 

Cahyo menggarisbawahi, beberapa program yang mendapatkan atensi tinggi dari masyarakat, yakni sektor pendidikan dan tata kelola good governance.

 Ketua Tim Percepatan Pendapatan Daerah (TPPD) Jawa Tengah,   Zulkifli mengatakan, gaya kepemimpinan Ahmad Luthfi memang lebih menekankan pada action dan kinerja, bukan berorientasi pada viralitas dan personal branding.

Ke depan pihaknya akan memperkuat pelayanan publik, dengan mengoptimalkan kanal aduan Lapor Gub yang buka 24 jam. Ketika ada masalah, publik dapat melapor sehingga bisa segera ditindaklanjuti. 

Rencananya, Lapor Gub akan di-rebranding menjadi Call Center 24 Jam. Nantinya, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Jateng memiliki kanal aduan yang bisa diakses masyarakat luas. 

Kebersamaan Elemen Masyarakat

Terpisah, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, dalam melakukan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Butuh kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat. 

"Seratus hari ini adalah evaluasi, memang ada yang kurang maksimal, tapi akan kita maksimalkan kembali. Prinsipnya, dalam membangun Jawa Tengah tidak boleh ada ego sektoral, harus bersama-sama," katanya. 

Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Permasalahan sosial yang ada di masyarakat merupakan tantangan tersendiri yang harus diselesaikan dalam 100 hari kepemimpinannya ini. 

"Ke depan kita harus lakukan lagi,  sehingga peningkatan pelayanan masyarakat, keterbukaan informasi publik, dan pembangunan harus kita genjot lagi.  Sehingga 100 hari merupakan evaluasi untuk ditingkatkan di hari-hari berikutnya," katanya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |