Waspadai Penyakit Kulit yang Mengintai di Musim Banjir

1 week ago 7
Waspadai Penyakit Kulit yang Mengintai di Musim Banjir Ilustrasi(Shutterstock)

Banjir tidak hanya menimbulkan masalah pada saat bencana itu terjadi saja. Setelahnya, ada persoalan yang juga harus diwaspadai, yaitu munculnya penyakit-penyakit tertentu.

Dokter spesialis dermatologi dan venereologi dari Universitas Udayana I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan masyarakat perlu mewaspadai beberapa risiko infeksi kulit yang sering muncul setelah banjir terjadi. Darma mengatakan penyakit infeksi kulit yang kerap muncul antara lain infeksi jamur seperti tinea pedis atau kutu air, infeksi bakteri impetigo dan bisul, serta dermatitis.

Infeksi jamur seperti tinea pedis atau kutu air muncul karena kaki yang lama terendam air tercemar. Sementara, infeksi bakteri impetigo dan bisul mudah berkembang di lingkungan kotor dan lembab. Adapun, dermatitis kontak alergi muncul akibat paparan bahan kimia atau kontaminan di air banjir.

Jika masyarakat yang lingkungannya terkena banjir mengalami masalah infeksi kulit tersebut, Darma menyarankan sebaiknya bilas dan cuci area kulit yang terkena banjir dengan air bersih dan sabun, dan pindah ke tempat yang kering agar paparan air tercemar tidak berlanjut.

“Jika muncul gatal atau iritasi, berikan krim antigatal atau antihistamin oral sesuai petunjuk. Apabila timbul luka terbuka atau tanda infeksi serius seperti bengkak, nanah, kemerahan luas, atau demam, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.

Ia mengatakan penanganan penyakit kulit perlu segera dilakukan lebih lanjut, karena bisa jadi infeksi jamur semakin meluas dari sela-sela jari dapat menyebar ke area kulit lain sehingga rasa gatal semakin parah. Garukan yang berlebihan juga berpeluang menyebabkan infeksi tambahan oleh bakteri (infeksi sekunder) menyebabkan infeksi lebih luas, kemerahan, dan peradangan pada kulit.

Darma menyebut menjaga kesehatan, kebersihan dan perlindungan pada tubuh penting ketika harus kontak dengan air banjir yang tercemar, di antaranya menggunakan sepatu boots atau sarung tangan untuk meminimalisasi menyentuh langsung dengan air banjir.

Selain itu, segera mandi dengan sabun antiseptik dan keringkan tubuh dengan baik, khususnya di bagian lipatan seperti sela jari. Pada lingkungan rumah juga perlu diperhatikan kebersihannya dengan melakukan disinfeksi setelah banjir untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di tempat tinggal. (Ant/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |