Trump Dinilai Lebih Paham Siapa Biang Kerok di Balik Perang Rusia-Ukraina

3 weeks ago 22
Trump Dinilai Lebih Paham Siapa Biang Kerok di Balik Perang Rusia-Ukraina Gambar bendera Rusia dan Ukraina di tembok batu bata dengan bayangan tentara.(Dok. Antara/Shutterstock)

DUTA Besar Rusia untuk Inggris Andrey Vladimirovich Kelin menilai Presiden AS Donald Trump lebih memahami siapa yang menjadi biang kerok atas terjadinya perang di Ukraina. Hal itu berbanding terbalik dengan Inggris yang sepertinya terkejut melihat langkah Trump yang ingin mendamaikan Rusia-Ukraina.

"Saya melihat bahwa pemerintah Inggris sekarang dalam keadaan terkejut dan cemas atas apa yang terjadi, tetapi pada kenyataannya adalah Amerika lebih memahami apa yang kami lakukan, mengapa kami melakukannya, dan apa yang seharusnya menjadi hasilnya,” kata Kelin kepada BBC, Kamis (20/2).

Kelin mengeklaim bahwa Ukraina telah menekan hak-hak para warga berbahasa Rusia di Ukraina Timur yang memicu pecahnya perang. Ia juga mengamini pernyataan Trump bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai penghalang terbesar kesepakatan damai.

Dia juga menegaskan Rusia tidak akan mengembalikan wilayah Ukraina yang telah mereka duduki sebagai bagian dari kesepakatan damai. Menurut Kelin, negaranya memiliki hak historis atas wilayah tersebut.

Ia menambahkan Rusia tidak akan menerima pasukan penjaga perdamaian Eropa ataupun Inggris di tanah Ukraina. "Masih terlalu awal untuk membahas konsesi sebagai bagian dari kesepakatan damai,” kata Kellin.

Kellin juga mengapresiasi pembicaraan Rusia dengan AS di Riyadh, Arab Saudi, Selasa lalu. Pemulihan kontak dan diplomasi negaranya dengan AS merupakan prasyarat untuk berbagai hal lainnya.

Menurut dia, Rusia dan AS telah meluncurkan sebuah proses atau fase yang sangat awal dari penyelesaian Ukraina. Kedua pihak pun telah sepakat untuk membangun hubungan skala penuh. "Terutama bagaimana Kremlin melihat Trump, dia (Putin) bersikap sopan dengan Trump, dan Saya mengerti dia menghormati keberanian Trump, keduanya mulai saling percaya," tutupnya. (Ant/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |