Tekan Pengangguran, Kurikulum SMK dan Dunia Usaha Harus Selaras

2 weeks ago 16
Tekan Pengangguran, Kurikulum SMK dan Dunia Usaha Harus Selaras Cara pemprov Jateng tekan pengangguran(Dok. Pemprov Jateng)

KESELARASAN kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi langkah strategis dalam menekan angka pengangguran. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Ma'arif, Kota Magelang, pada Rabu, 26 Februari 2025.

Menurut Taj Yasin, atau yang akrab disapa Gus Yasin, optimalisasi keselarasan kurikulum sangat penting agar lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Untuk mengatasi pengangguran, sekolah akan kita match-kan dengan DUDI," ujar Taj Yasin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, angka pengangguran tercatat sebesar 5,95 persen, turun menjadi 5,57 persen pada 2022, dan 5,13 persen pada 2023. Pada Agustus 2024, angka ini kembali turun menjadi 4,78 persen.

Penurunan angka pengangguran ini tidak terlepas dari berbagai program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya adalah penerapan konsep link and match antara SMK dengan dunia usaha dan industri, yang bertujuan memastikan lulusan siap kerja.

Pentingnya Pelatihan untuk Meningkatkan Keterampilan

Selain penyelarasan kurikulum, Pemprov Jawa Tengah juga secara berkelanjutan memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat. Pelatihan ini dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) maupun melalui kerja sama dengan perusahaan dan sektor swasta.

"Pemerintah akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Kemarin, Baznas Jateng juga memberikan pelatihan kepada para santri untuk mendapatkan keterampilan," tambahnya.

Upaya ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan yang lebih baik kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.

Dengan demikian, angka pengangguran dapat terus ditekan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |