
PENATAAN kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, terus dilakukan. Setelah beberapa waktu lalu menata Teras Malioboro, kini penataan menyasar pada Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali. Tempat parkir bertingkat yang biasa digunakan untuk parkir bus dan sepeda motor tersebut akan dibongkar dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Dalam pertemuan dengan Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo telah memaparkan rencana pengembangan wilayah Selatan Yogyakarta, salah satunya untuk menampung bus-bus yang membawa wisatawan yang akan berwisata ke Malioboro.
Terminal Giwangan akan digunakan untuk menampung bus besar agar tidak masuk ke dalam kota. "Kami akan merencanakan shuttle untuk menghubungkan terminal dengan pusat kota," papar dia.
Hasto juga memaparkan pembangunan dan kebersihan kota akan dilakukan secara bertahap dan terencana. Ia dan jajarannya berkomitmen untuk membangun Yogyakarta menjadi kota yang lebih baik dan bersih.
Dalam hal kebersihan, Hasto menekankan perlunya menjaga kebersihan Malioboro, salah satu ikon kota Yogyakarta. Malioboro sesuai arahan Sri Sultan, masih perlu dibersihkan lebih baik lagi. “Kami akan memastikan bahwa area-area di bawah gorong-gorong Malioboro tidak kumuh," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun berpesan, penataan harus cepat, tepat, dan bijak. "Harus ada empati terhadap semua yang terdampak penataan, khususnya TKP Abu Bakar Ali," pesan Sri Sultan dalam Rakor Pengembangan Infrastruktur dan Objek Wisata Kota Yogyakarta, Jumat (11/4), di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
Penataan TKP Abu Bakar Ali memberikan dampak bagi banyak pihak, terutama tukang parkir. Sri Sultan mengatakan, keberadaan tukang parkir ini perlu dikelola dengan baik. Perlu ada alternatif solusi untuk masalah ini.
“Tolong perhatikan tempat parkir yang ada, dan cari solusi yang cepat dan efisien. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban dari kebijakan yang tidak tepat,” ungkap Sri Sultan.
Untuk pengelolaan Malioboro, Sri Sultan juga berpesan, perlu ada edukasi pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan. Petugas kebersihan yang bekerja keras, seharusnya dibarengi dengan kesadaran pengelolaan sampah. "Kebersihan adalah tanggung jawab bersama, dan masyarakat harus diajak untuk berpartisipasi aktif," kata Sri Sultan.
Ia pun menyoroti perilaku pengemudi becak di Malioboro yang sekarang banyak yang parkir sembarangan. "Hal ini membuat Malioboro terlihat kumuh dan tidak sedap dipandang," kata Sri Sultan. (E-2)