Sudah Ada di Indonesia, Hair Transplant Kini Tak Perlu Cukur Plontos

3 weeks ago 15
Sudah Ada di Indonesia, Hair Transplant Kini Tak Perlu Cukur Plontos Ilustrasi(MI/HO)

KEBOTAKAN atau penipisan rambut yang dialami banyak orang membuat mereka memutuskan melakukan transplantasi rambut. Tidak sedikit figur publik Tanah Air berbondong-bondong ke Turki untuk melakukan prosedur tersebut. Kabar baiknya, kini melakukan transplantasi rambut tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. 

Jika pada umumnya prosedur hair transplant dilakukan dengan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang, Klinik Permata Wong menghadirkan Transplantasi Rambut Tanpa Cukur Pertama di Indonesia.

Spesialis Dermatovenereologi & Estetika; Scalp & Hair Expert di Klinik Permata Wong, Jakarta Selatan, Ivan Wong, menjelaskan kebotakan adalah hal yang sangat umum terjadi, baik pada laki-laki maupun perempuan. 

Kebotakan dapat menimbulkan kesan premature aging sehingga tentu akan memberikan dampak yang signifikan pada penampilan dan kepercayaan diri seseorang. 

Lebih lanjut, Ivan menuturkan bahwa kebotakan, pada dasarnya, berhubungan erat dengan kondisi genetik, namun juga dipengaruhi antara lain oleh faktor lingkungan, stress, dan kesehatan kulit kepala.

Transplantasi rambut sendiri merupakan metode memindahkan folikel atau akar rambut dari area donor (umumnya berada di kepala bagian belakang) ke bagian yang botak (bisa di kepala bagian atas, bagian depan atau hairline, atau area lain seperti kumis, jenggot, jambang dan alis). 

“Pada saat proses pemindahannya ini, di hampir semua tempat di seluruh dunia akan dilakukan pencukuran, minimal di area donor, sehingga tentunya akan mempengaruhi penampilan. Dengan teknik tanpa cukur ini, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor, sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” ujar Ivan.

Lalu, kapan seseorang harus melakukan transplantasi rambut?

“Ketika rambut sudah mulai menipis, bisa di area depan (hairline) ataupun tengah (crown atau ubun-ubun). Selain itu, bagi yang dahinya lebar, hairline bisa kita turunkan sehingga tampak lebih youthful. Bisa juga di daerah pitak yang karena luka. Atau, ingin membuat atau menebalkan alis dan jenggot (beard),” jelas Ivan.

Ivan melanjutkan, mayoritas pasien transplantasi rambut yang pernah dia tangani mengalami penipisan rambut atau kebotakan, baik di daerah depan maupun tengah, baik pada laki-laki maupun perempuan. 

“Beberapa kasus lain yang pernah kami tangani adalah penanaman janggut dan alis. Tingkat keberhasilan yang kami targetkan adalah 90%-95% rambut yang ditanam akan tumbuh,” tuturnya.

Suami Tya Ariestya, Irfan Ratinggang, merupakan salah satu figur publik yang telah merasakan langsung manfaat dari metode Transplant Rambut Tanpa Cukur di Klinik Permata Wong.

"Saya memilih metode tanam rambut tanpa cukur karena setelah treatment tidak ada bekas yang terlihat, sehingga saya bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Pengalaman saya juga sangat nyaman, tindakan yang dilakukan tetap dalam batas wajar dan tanpa rasa sakit,” ungkapnya.

“Sekarang, saya merasa jauh lebih percaya diri karena rambut kecil mulai tumbuh menutupi area yang sebelumnya tipis, terutama di bagian depan yang kini tampak lebih maju dan natural. Saya sangat puas dengan hasilnya dan pasti akan merekomendasikan treatment ini kepada teman-teman yang memiliki masalah serupa,” sambung Irfan. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |