
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme. Studi-studi terbaru menunjukkan bahwa pencahayaan buatan saat tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Penelitian gabungan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) serta Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan bahwa individu yang tidur dalam kondisi cahaya terang mengalami peningkatan detak jantung dan resistensi insulin di pagi hari. Hal ini menandakan aktivasi sistem saraf otonom yang seharusnya menurun saat tidur, sehingga mengganggu kualitas istirahat.
Resistensi insulin sendiri terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara optimal, memicu lonjakan produksi insulin oleh pankreas dan berujung pada peningkatan kadar gula darah — faktor risiko utama diabetes tipe 2.
Lebih lanjut, studi ini memperkuat temuan sebelumnya yang mengaitkan paparan cahaya malam dengan kecenderungan kelebihan berat badan. Mekanismenya dihubungkan dengan gangguan regulasi glukosa akibat disrupsi ritme sirkadian.
Sebuah studi besar di Inggris yang melibatkan lebih dari 88.000 peserta dewasa menunjukkan hasil serupa. Menggunakan gelang sensor cahaya, peneliti mengumpulkan lebih dari 13 juta jam data paparan cahaya dalam satu minggu. Setelah 9,5 tahun pemantauan kesehatan, kelompok dengan paparan cahaya malam tertinggi memiliki risiko signifikan lebih tinggi terhadap berbagai gangguan kardiovaskular, termasuk:
- Penyakit jantung koroner
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Fibrilasi atrium
- Stroke
Hasil ini tetap kuat bahkan setelah memperhitungkan faktor gaya hidup, sosial ekonomi, hingga genetika.
Diterbitkan di jurnal pracetak medRxiv pada 20 Juni 2025, studi ini memang belum membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, namun memberikan indikasi kuat bahwa mengurangi paparan cahaya saat tidur dapat menjadi langkah preventif yang sederhana namun efektif.
Menariknya, efek negatif paparan cahaya malam lebih menonjol pada wanita untuk risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung, serta pada usia muda untuk fibrilasi atrium dan gagal jantung.
Para ahli menekankan pentingnya menjaga ritme sirkadian yang stabil. Disrupsi ritme ini, termasuk akibat cahaya di malam hari, berpotensi meningkatkan risiko pembekuan darah dan penyakit jantung.
Rekomendasi praktis meliputi mematikan lampu, menutup tirai, dan memastikan kamar tidur dalam kondisi gelap untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme. (News Medical, National Institutes of Health, Northwestern University/Z-10)