SpaceX Falcon 9 Luncurkan Athena dan Lunar Trailblazer, Misi NASA Cari Es di Bulan

2 weeks ago 16
SpaceX Falcon 9 Luncurkan Athena dan Lunar Trailblazer, Misi NASA Cari Es di Bulan Roket SpaceX Falcon 9 sukses meluncurkan pendarat Athena dan wahana pengorbit Lunar Trailblazer NASA ke luar angkasa pada 26 Februari 2025.(SpaceX)

ROKET SpaceX Falcon 9 berhasil meluncur, membawa pendarat Athena serta wahana pengorbit Lunar Trailblazer milik NASA ke luar angkasa. Peluncuran ini berlangsung di bawah langit yang mulai gelap dari Kennedy Space Center (KSC) milik NASA.

Athena, dibangun perusahaan penerbangan antariksa Intuitive Machines, membawa 10 instrumen sains NASA, banyak di antaranya dirancang mencari tanda-tanda keberadaan es air. Sementara itu, Lunar Trailblazer akan menjalankan misi serupa dari orbit yang lebih tinggi. Ini merupakan prioritas besar bagi NASA, yang berencana membangun satu atau lebih permukiman manusia di Bulan melalui program Artemis.

"Saya sangat bersemangat melihat hasil ilmiah yang akan diberikan oleh demonstrasi teknologi kami saat kami bersiap untuk kembalinya manusia ke Bulan dan perjalanan ke Mars," kata Nicky Fox, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, dalam konferensi pers pra-peluncuran hari ini.

Roket Falcon 9 meluncur pukul 19.16 EST (27 Februari pukul 00.17 GMT) dari Kompleks Peluncuran 39A KSC. Sekitar 8,5 menit kemudian, tahap pertama roket kembali ke Bumi dan mendarat di kapal drone SpaceX A Shortfall of Gravitas, sesuai rencana. Ini adalah peluncuran dan pendaratan kesembilan bagi booster Falcon 9 (B1083) yang mendukung misi IM-2.

Tahap atas Falcon 9 melanjutkan perjalanan dan berhasil mengantarkan Athena ke orbit translunar sekitar 43,5 menit setelah peluncuran, diikuti oleh pelepasan Lunar Trailblazer empat menit kemudian, sesuai jadwal.

Misi Athena: IM-2

Misi Athena disebut IM-2, karena ini merupakan peluncuran kedua ke Bulan dalam dua tahun berturut-turut bagi Intuitive Machines. IM-2 adalah bagian dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA, yang bermitra dengan perusahaan komersial untuk mengirim peralatan sains dan teknologi ke Bulan.

Misi ambisius Athena berfokus pada kelimpahan es air dan sumber daya lain di sekitar kutub selatan Bulan, serta potensi penggunaannya untuk keberlangsungan hidup di luar angkasa, konsep yang dikenal sebagai in-situ resource utilization (ISRU). Untuk mendukung semua tujuan IM-2, pendarat ini membawa dua kendaraan sekunder: sebuah rover mini bernama MAPP (Mobile Autonomous Prospecting Platform) yang dikembangkan oleh perusahaan Lunar Outpost asal Colorado, dan hopper bernama Grace yang dibuat oleh Intuitive Machines untuk menjelajahi area pendaratan melalui serangkaian lompatan.

Misi IM-2 berlangsung lebih dari setahun setelah misi pertama Intuitive Machines, IM-1. Pada Februari 2024, pendarat IM-1 yang diberi nama Odysseus berhasil melakukan pendaratan lunak pertama oleh wahana antariksa swasta. Namun, wahana ini mendarat terlalu cepat, menyebabkan salah satu kakinya patah dan membuatnya terbalik saat menyentuh permukaan Bulan. Akibatnya, antena berdaya tinggi Odysseus terhalang, sehingga beberapa data yang diharapkan NASA tidak dapat dikirimkan.

"Kali ini, semoga kita bisa mendarat di lokasi yang lebih tepat," kata Trent Martin, Wakil Presiden Senior Sistem Antariksa Intuitive Machines, kepada Space.com sebelum peluncuran.

Athena menuju wilayah Mons Mouton di Bulan, yang diyakini memiliki cukup banyak deposit es air untuk penelitian ISRU. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pendarat ini akan mencapai orbit Bulan dalam empat hingga lima hari ke depan, kemudian mendarat 1,5 hingga tiga hari setelahnya, dan beroperasi di permukaan Bulan selama sekitar 10 hari Bumi.

Eksperimen Sains Utama: PRIME-1

Paket utama ilmiah Athena disebut PRIME-1 (Polar Resources Ice Mining Experiment 1). Eksperimen ini terdiri dari dua instrumen utama:

TRIDENT (Regolith Ice Drill for Exploring New Terrain), yang dirancang untuk mengekstrak material hingga kedalaman 1 meter di bawah permukaan Bulan.
MSolo (Mass Spectrometer observing lunar operations), yang akan menganalisis sampel yang diekstrak untuk mencari senyawa seperti air dan karbon dioksida.
Sementara itu, hopper IM-2—diberi nama Grace untuk menghormati ilmuwan komputer dan matematikawan pionir, Grace Hopper—akan menjelajahi area sekitar lokasi pendaratan Athena dalam radius hampir 1,6 kilometer.

Grace akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain menggunakan pendorong (thrusters), unit pengukuran inersia, pelacak bintang, lidar, dan kamera kesadaran situasional. Salah satu target utama Grace adalah lantai kawah yang selalu berada dalam bayangan—area yang tidak bisa dijangkau oleh rover beroda.

Karena lantai kawah berada di luar jangkauan komunikasi langsung dengan Athena, rover MAPP akan mengisi kesenjangan komunikasi ini. Rover ini dilengkapi dengan jaringan seluler pertama di Bulan, yaitu Lunar Surface Communications System (LSCS) yang dikembangkan oleh Nokia Bell Labs, menggunakan teknologi 4G/LTE yang sudah ada.

Athena juga dilengkapi dengan Laser Retro-Reflector Array (LRA), yaitu delapan cermin yang dipasang pada pendarat untuk menguji refleksi cahaya laser guna meningkatkan ketepatan navigasi wahana luar angkasa yang mengorbit atau mendekatinya. Konsep ini mirip dengan reflektor di landasan pacu yang membantu pemandu pendaratan pesawat.

Lunar Trailblazer: Melacak Es di Bulan

Athena melakukan eksperimen langsung di permukaan Bulan, Lunar Trailblazer akan mengorbit dan memetakan keberadaan es air. Data dari wahana ini akan melengkapi informasi yang diperoleh oleh instrumen Athena, terutama PRIME-1.

"Itu akan membantu kita memahami dan memperluas temuan PRIME-1 ke area lain di Bulan," kata Bethany Ehlmann, Peneliti Utama Lunar Trailblazer, kepada Space.com sebelum peluncuran.

NASA awalnya membeli misi IM-2 dengan biaya US$47 juta, tetapi angkanya naik menjadi US$62,5 juta dalam beberapa tahun karena berbagai perubahan permintaan NASA, termasuk pengambilan data suhu dari salah satu instrumen Athena.

Perlombaan Misi ke Bulan pada 2025

Setibanya di orbit Bulan, Athena tidak akan sendirian. IM-2 dan Lunar Trailblazer menjadi misi ketiga dan keempat yang menuju Bulan pada 2025. Pada Januari, Firefly Aerospace meluncurkan misi Ghost Riders in the Sky, dan perusahaan Jepang ispace mengirim pendarat Resilience.

Misi Firefly, yang terbang di bawah program CLPS NASA, akan mengirim berbagai instrumen sains dan teknologi ke permukaan Bulan, sementara Resilience tidak membawa muatan NASA. Namun, NASA telah mengontrak ispace untuk mengumpulkan sampel regolit (debu Bulan), yang secara teknis akan menjadi milik NASA meskipun belum ada rencana untuk membawanya kembali ke Bumi.

Athena dan Lunar Trailblazer bukan satu-satunya wahana yang menumpang roket Falcon 9 hari ini. Roket ini juga membawa Odin, wahana milik perusahaan pertambangan asteroid Astroforge, serta CHIMERA GEO 1, kendaraan transfer orbit yang dikembangkan oleh Epic Aerospace. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |