Sholat Jamak Dzuhur Ashar: Tata Cara & Jumlah Rakaat

3 weeks ago 8
 Tata Cara & Jumlah Rakaat ilustrasi gambar tentang Sholat Jamak Dzuhur Ashar: Tata Cara & Jumlah Rakaat(Media Indonesia)

Dalam perjalanan atau kondisi tertentu yang memberatkan, Islam memberikan kemudahan melalui keringanan sholat, salah satunya adalah sholat jamak. Sholat jamak adalah menggabungkan dua sholat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu. Salah satu contohnya adalah menjamak sholat Dzuhur dan Ashar. Bagaimana tata cara sholat jamak Dzuhur dan Ashar, serta berapa rakaat yang harus dikerjakan? Mari kita bahas secara mendalam agar ibadah kita semakin sempurna.

Niat Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar

Niat merupakan ruh dari setiap ibadah. Dalam sholat jamak, niat menjadi penentu apakah sholat tersebut sah atau tidak. Niat sholat jamak Dzuhur dan Ashar berbeda-beda, tergantung pada jenis jamaknya, yaitu jamak taqdim (dikerjakan di waktu Dzuhur) atau jamak ta'khir (dikerjakan di waktu Ashar). Berikut adalah lafadz niatnya:

Niat Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar:

Usholli fardhodh dhuhri arba'a raka'atin majmu'an ilaihi fardhol ashri adaa'an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak dengan sholat Ashar, karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Jamak Taqdim Ashar (setelah selesai sholat Dzuhur):

Usholli fardhol ashri arba'a raka'atin majmu'an iladh dhuhri adaa'an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat dijamak dengan sholat Dzuhur, karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Jamak Ta'khir Dzuhur dan Ashar:

Usholli fardhodh dhuhri arba'a raka'atin majmu'an ilal ashri adaa'an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak dengan sholat Ashar, karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Jamak Ta'khir Ashar (setelah selesai sholat Dzuhur):

Usholli fardhol ashri arba'a raka'atin majmu'an iladh dhuhri adaa'an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat dijamak dengan sholat Dzuhur, karena Allah Ta'ala.

Perlu diperhatikan bahwa niat ini diucapkan di dalam hati saat takbiratul ihram. Meskipun dilafadzkan, yang terpenting adalah keyakinan dan kesungguhan hati dalam melaksanakan ibadah.

Tata Cara Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar

Jamak taqdim berarti melaksanakan sholat Dzuhur dan Ashar di waktu Dzuhur. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Niat: Berdiri tegak menghadap kiblat, lalu niatkan sholat Dzuhur jamak taqdim dengan Ashar.
  2. Takbiratul Ihram: Ucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan.
  3. Membaca Doa Iftitah: Sunnah hukumnya, namun sangat dianjurkan.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib dalam setiap rakaat.
  5. Membaca Surat Pendek: Dianjurkan membaca surat pendek setelah Al-Fatihah.
  6. Ruku': Membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut.
  7. I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengucapkan Sami'allahu liman hamidah.
  8. Sujud: Meletakkan dahi, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai.
  9. Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri, kaki kanan ditegakkan).
  10. Sujud Kedua: Melakukan sujud seperti sebelumnya.
  11. Bangkit untuk Rakaat Kedua: Melakukan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama.
  12. Tasyahud Akhir: Duduk tawarruk (duduk dengan kaki kiri dikeluarkan ke samping, kaki kanan ditegakkan) dan membaca bacaan tasyahud akhir.
  13. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Setelah selesai melaksanakan sholat Dzuhur, segera berdiri kembali untuk melaksanakan sholat Ashar. Tidak perlu ada jeda yang lama antara kedua sholat tersebut. Niatkan sholat Ashar jamak taqdim dengan Dzuhur, lalu lakukan sholat Ashar seperti biasa, empat rakaat.

Tata Cara Sholat Jamak Ta'khir Dzuhur dan Ashar

Jamak ta'khir berarti melaksanakan sholat Dzuhur dan Ashar di waktu Ashar. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Niat: Ketika masuk waktu Dzuhur, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dengan Ashar di waktu Ashar. Niat ini penting agar sholat jamak sah.
  2. Menunda Sholat Dzuhur: Tunda pelaksanaan sholat Dzuhur hingga masuk waktu Ashar.
  3. Sholat Dzuhur: Ketika masuk waktu Ashar, segera laksanakan sholat Dzuhur empat rakaat dengan niat jamak ta'khir.
  4. Sholat Ashar: Setelah selesai sholat Dzuhur, segera laksanakan sholat Ashar empat rakaat dengan niat jamak ta'khir.

Sama seperti jamak taqdim, tidak perlu ada jeda yang lama antara sholat Dzuhur dan Ashar saat melaksanakan jamak ta'khir. Lakukan kedua sholat tersebut secara berurutan.

Syarat Sah Sholat Jamak

Agar sholat jamak sah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

  • Musafir: Sedang dalam perjalanan (musafir) dengan jarak minimal yang diperbolehkan untuk menjamak sholat. Ulama berbeda pendapat mengenai jarak minimal ini, namun umumnya sekitar 80-90 kilometer.
  • Adanya Kebutuhan: Ada udzur syar'i yang membolehkan untuk menjamak sholat, seperti sakit, hujan lebat, atau kesulitan dalam perjalanan.
  • Niat: Berniat untuk menjamak sholat sebelum atau saat melaksanakan sholat pertama (tergantung jenis jamaknya).
  • Berurutan: Melaksanakan kedua sholat secara berurutan, tanpa jeda yang lama.
  • Masih dalam Perjalanan: Bagi musafir, kondisi perjalanan harus masih berlangsung saat melaksanakan sholat jamak. Jika sudah sampai tujuan sebelum melaksanakan sholat kedua, maka tidak boleh lagi menjamak sholat.

Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka sholat jamak tidak sah dan wajib diqadha' (diganti) di waktu yang seharusnya.

Hikmah Sholat Jamak

Sholat jamak merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Di balik keringanan ini, terdapat hikmah yang mendalam:

  • Kemudahan dalam Beribadah: Memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk tetap melaksanakan sholat dalam kondisi yang sulit.
  • Menghindari Kesulitan: Menghindarkan umat Islam dari kesulitan dan kesempitan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
  • Menjaga Kekhusyukan: Memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk karena tidak terbebani oleh keterbatasan waktu dan kondisi.
  • Menumbuhkan Rasa Syukur: Mengingatkan umat Islam akan nikmat dan kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga menumbuhkan rasa syukur yang mendalam.
  • Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan toleran, sehingga mempererat persaudaraan antar umat Islam.

Dengan memahami tata cara dan syarat sah sholat jamak, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan manfaat serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan kemudahan dalam setiap urusan kita.

Perbedaan Pendapat Ulama Tentang Sholat Jamak

Meskipun sholat jamak diperbolehkan dalam Islam, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai syarat dan ketentuan pelaksanaannya. Perbedaan ini perlu dipahami agar kita dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan kondisi kita.

  • Jarak Minimal Musafir: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ulama berbeda pendapat mengenai jarak minimal yang diperbolehkan untuk menjamak sholat. Ada yang berpendapat 80 kilometer, ada yang 90 kilometer, dan ada pula yang tidak menentukan jarak minimal, melainkan melihat pada kebiasaan masyarakat setempat.
  • Udzur yang Membolehkan Jamak: Selain musafir, ulama juga berbeda pendapat mengenai udzur lain yang membolehkan jamak. Sebagian ulama membolehkan jamak karena sakit, hujan lebat, atau pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk meninggalkan tempat kerja. Sebagian ulama lain lebih ketat dan hanya membolehkan jamak bagi musafir.
  • Niat Jamak: Ada perbedaan pendapat mengenai waktu niat jamak. Sebagian ulama mewajibkan niat jamak dilakukan sebelum takbiratul ihram sholat pertama. Sebagian ulama lain membolehkan niat jamak dilakukan di tengah-tengah sholat pertama, sebelum salam.
  • Jeda Antara Dua Sholat: Sebagian ulama mensyaratkan tidak adanya jeda yang lama antara dua sholat yang dijamak. Jeda yang diperbolehkan hanya sebatas untuk berwudhu atau iqamah. Sebagian ulama lain lebih longgar dan membolehkan jeda yang lebih lama, asalkan masih dalam satu waktu.

Perbedaan pendapat ini merupakan rahmat bagi umat Islam. Kita dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan kondisi kita, dengan tetap berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah serta mengikuti bimbingan ulama yang terpercaya.

Tips Melaksanakan Sholat Jamak dengan Khusyuk

Meskipun sholat jamak merupakan keringanan, kita tetap harus berusaha untuk melaksanakannya dengan khusyuk dan tuma'ninah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Persiapan yang Matang: Sebelum melaksanakan sholat jamak, pastikan kita sudah berwudhu dengan sempurna dan mengetahui tata cara sholat jamak dengan benar.
  • Memilih Tempat yang Tenang: Usahakan untuk mencari tempat yang tenang dan jauh dari gangguan agar dapat fokus dalam beribadah.
  • Menghadirkan Hati: Saat melaksanakan sholat, hadirkan hati dan pikiran kita sepenuhnya kepada Allah SWT. Hindari memikirkan hal-hal duniawi yang dapat mengganggu kekhusyukan.
  • Memahami Makna Bacaan Sholat: Berusahalah untuk memahami makna dari setiap bacaan sholat, sehingga kita dapat lebih menghayati setiap gerakan dan ucapan.
  • Berdoa dengan Khusyuk: Setelah selesai sholat, berdoalah kepada Allah SWT dengan khusyuk dan penuh harap. Sampaikan segala hajat dan keinginan kita kepada-Nya.
  • Menjaga Kekhusyukan Setelah Sholat: Setelah selesai sholat, jagalah kekhusyukan hati kita dengan berdzikir, membaca Al-Qur'an, atau melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.

Dengan menerapkan tips-tips ini, kita dapat melaksanakan sholat jamak dengan lebih khusyuk dan mendapatkan manfaat serta keberkahan yang lebih besar.

Kesimpulan

Sholat jamak merupakan salah satu bentuk kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam dalam kondisi tertentu. Dengan memahami tata cara, syarat sah, dan hikmah sholat jamak, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan manfaat yang optimal. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai beberapa aspek sholat jamak, kita dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan kondisi kita, dengan tetap berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah. Mari kita manfaatkan keringanan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga kita tetap dapat melaksanakan sholat dengan khusyuk dan tuma'ninah dalam segala kondisi.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |