
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan yang mendalam atas serangan rudal India terhadap Pakistan.
"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan operasi militer India di Garis Kontrol dan perbatasan internasional. Ia menyerukan pengekangan militer maksimum dari kedua negara," kata juru bicaranya Stephane Dujarric dalam suatu pernyataan seperti dilansir Anadolu, Rabu (7/5).
"Dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan," sebutnya.
Menurutnya, Sekjen PBB Antonio Guterres juga mendesak kedua negara untuk menghindari eskalasi.
"Ketegangan antara India dan Pakistan mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, saya sedih melihat hubungan (India-Pakistan) mencapai titik kritis," ujarnya.
"Sangatlah penting, terutama dalam masa-masa kritis ini untuk menghindari konfrontasi militer yang dapat berubah tidak terkendali," tambahnya.
Menurutnya, saat inilah waktunya menahan diri secara maksimal dan menjauh dari jurang kehancuran.
"Jangan salah, mengerahkan militer bukanlah solusi," tegasnya.
Dia tak memungkiri bahwa serangan 22 April di resort wisata Pahalgam di Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 orang meninggalkan luka mendalam.
"Saya mengerti perasaan yang sangat emosional menyusul serangan teror di Pahalgam pada 22 Mei," katanya.
"Saya sekali lagi mengutuk keras serangan itu dan berbelangsungkawa kepada keluarga korban," tambahnya.
Sekjen PBB menekankan pentingnya mencari pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Apalagi serangan yang menyasar warga sipil sangat tidakmanusiawi dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili dengan cara yang transparan, kredibel, dan sah. (I-2)