
WALI Kota Bandung Muhammad Farhan menjadikan persoalan sampah sebagai prioritas utama di awal kepemimpinannya. Menurutnya hal ini sudah mendesak mengingat kondisi TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung yang sudah tidak memungkinkan.
"Maka kami meluncurkan program prioritas utama, dengan mengedepankan masalah mendesak yang harus diselesaikan adalah penanganan sampah," kata Farham dalam sambutannya saat serah terima jabatan, di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2). Farhan menilai, persoalan sampah sangat krusial dan jelas terasa dampaknya.
"Kita menyadari sampah di Kota Bandung sudah di titik kritis," ujarnya. Maka dari itu, menurutnya perlu upaya ekstra untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Tidak boleh sekadar langkah biasa, harus ada terobosan. Metodenya cepat, tepat, terukur, dan dampaknya langsung dirasakan warga," ujarnya. Farhan optimistis pihaknya bersama unsur lainnya bisa mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung.
"Sebetulnya kita telah memiliki berbagai aspek. Ada regulasi, kelembagaan lengkap, partisipasi masyarakat, teknis operasional, hingga penganggaran tersedia," katanya.
Selain sampah, Farhan pun menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai motor kemajuan Kota Bandung. Sesuai dengan visi dan misinya yang terangkum dalam Bandung UTAMA (unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis).
"SDM-nya harus unggul," ujarnya. Selain itu, menurutnya pengelolaan transportasi umum harus lebih baik lagi sehingga bisa menekan kemacetan.
"Juga yang menunjukkan keterbukaan, aman, nyaman, inklusif untuk semua kalangan warga Kota Bandung tanpa terkecuali," ujarnya. Selain itu, Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung Erwin pun fokus terhadap persoalan pendidikan.
"Pembentukan mental, maka pendidikan adalah kunci. Kota bandung dikenal sebagai kota dengan banyak perguruan tinggi terbaik di Indonesia," ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya Kota Bandung pun harus menjadi tujuan utama pariwisata karena memiliki modal yang baik. "Kota Bandung harus jadi barometer kemajuan Indonesia. Tantangannya besar, dan pariwisata menjadi lokomotif kemajuan di Kota Bandung," ucapnya.
Terakhir, Farhan pun mengedepankan pentingnya menjaga toleransi di antara masyarakat. "Visi agamis, mengembangkan semangat toleransi di Kota Bandung, kehadiran kampung toleransi harus ditumbuhkemabngkan di Kota Bandung untuk menjaga keberagaman," katanya. (H-1)