
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok hingga saat ini belum mengganggu perdagangan Indonesia.
Ia menyampaikan pemerintah terus memantau perkembangan isu ekonomi dunia yang terjadi saat ini. Ia pun memastikan, perdagangan Indonesia masih berjalan dengan lancar.
"Jadi kalau kita lihat dari perkembangan yang ada, masalah tren ini relatif belum terjadi disrupsi sampai dengan saat ini," ujarnya di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Kamis (20/2).
Airlangga menjelaskan, ancaman pemberlakuan tarif 100% kepada negara-negara BRICS oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berlaku untuk Indonesia. Saat ini, Indonesia masih dikenakan tarif 10%-20% lantaran belum memiliki perjanjian dagang dengan Amerika Serikat.
"Indonesia sekarang dengan Eropa maupun dengan Amerika kan tidak mendapatkan prevalensi tarif. Jadi kita tetap kena 10%-20% karena kita belum ada perjanjian dagang. Dengan demikian, diharapkan kita optimistis dengan perdagangan kita," katanya.
Lebih lanjut, Airlangga optimistis perdagangan Indonesia akan terus tumbuh di tengah panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Menurut Airlangga, perdagangan Indonesia memiliki kekuatan tersendiri di dunia. Hal itu dapat dibuktikan dengan surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut sebesar US$3,45 miliar.
"Kita monitor saja, tetapi dengan tren seperti sekarang, ya kita masih optimistis dalam situasi segini," ucap Airlangga. (Ant/E-1)