Penjelasan Mengenai Covid-19 Varian Straus yang Dominasi Saat Ini

7 hours ago 3
Penjelasan Mengenai Covid-19 Varian Straus yang Dominasi Saat Ini Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Adjunct Professor Griffith University Tjandra Yoga Aditama.(Dok. MI)

LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia. Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Adjunct Professor Griffith University Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada lima hal tentang stratus yang haru diperhatikan.

Pertama, masyarakat harus menyadari bahwa covid-19 masih ada. Dengan itu, maka masyarakat harus terima kenyataan bahwa dari waktu ke waktu akan ada saja laporan varian atau sub varian baru dari SARS-CoV-2.

"Kedua, stratus nama resminya adalah XFG, dan oleh World Health Organization sudah dimasukkan variant under monitoring (VOM) sejak 25 Juni 2025. Kita tahu Nimbus (NB.1.8.1) juga VOM sejak 23 Mei. Ketiga, XFG atau stratus (dan juga nimbus) adalah  subvarian dari omikron. Saat ini di dunia memang nimbus yang dominan di dunia, tetapi stratus juga makin banyak dan bukan tidak mungkin akan jadi paling banyak di dunia juga. Karena itu tidaklah heran kalau sekarang ada laporan bahwa stratus jadi yang dominan di Indonesia," kata Tjandra dalam keterangannya, Senin (28/7).

Keempat, stratus merupakan rekombinasi dari LF.7 dan LP.8.1.2. XFG juga punya empat mutasi. Secara keseluruhan hal ini dapat berdampak pada kemungkinan peningkatan kasus serta kemungkinan melemahnya proteksi, walau sejauh ini vaksin covid-19 yang sekarang masih dapat digunakan, khususnya untuk yang simtomatik dan kasus yang berat.

"Kelima, tentang gejala maka secara umum maka kita tidak mungkin membedakan varian dan sub varian semata-mata dari gejalanya saja," ujar dia.

Menurutnya sejauh ini data menunjukkan bahwa salah satu gejala Stratus adalah suara parau, atau bahasa Inggrisnya hoarseness, scratchy, raspy voice. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |