Penderita PCOS, Waspadai Risiko Penyakit Metabolisme saat Lanjut Usia

2 weeks ago 15
Penderita PCOS, Waspadai Risiko Penyakit Metabolisme saat Lanjut Usia Ilustrasi(freepik.com)

SINDROM ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) sering kali dikaitkan sebagai penyebab seorang perempuan sulit mendapatkan kehamilan. Lebih dari itu, ternyata PCOS juga sebagai peringatan awal dari tubuh untuk mengubah gaya hidup agar terhindar dari penyakit metabolisme yang lebih menakutkan di hari tua.

Dokter spesialis obgyn RS Permata Depok, Nurhasahan Puji menjelaskan PCOS merupakan gangguan metabolisme yang paling sering terjadi pada perempuan usia reproduksi kira-kira 20-30 tahun. Pasien disebut mengalami PCOS dilihat dari USG, jika terdapat gambaran ovarium berisi telur yang kecil dan banyak, disertai adanya gangguan haid. Juga bisa ditandai dengan adanya tanda-tanda gangguan hiperandrogen. 

Ia mencontohkan orang dengan PCOS seperti perempuan ada kumisnya, tumbuh bulu kaki, daerah deripatan dia lebih kehitaman, mudah berjerawat, atau karakteristiknya bisa kecil atau underweight atau overweight atau obesitas.

"Kemudiaan setelah menikah sudah berhubungan intim secara rutin tanpa kontrasepsi 2-3 kali dalam seminggu Tapi selama 1 tahun belum bisa hamil maka bisa dikategorikan sebagai pasangan invertilitas atau dengan gangguan kesuburan," kata Nurhasanah, Sabtu (21/12).

PCOS bisa jadi invertilitas karena telurnya kecil-kecil menyebabkan kebanyakan pasien PCOS tidak setiap bulan mengalami ovulasi. Sementara diketahui untuk terjadinya kehamilan harus terjadi ovulasi di perempuan lalu terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi ovulasi tiap bulan maka kesempatan untuk hamil pada pasien tersebut menurun.

Pasien yang sering ditemui kira-kira usianya 20-30 tahun. Tapi perlu diingat PCOS mungkin sebenarnya adalah gejala awal pada wanita tersebut mengenai ancaman gangguan metabolisme pada dirinya. Pada usia 35-40, akan ada risiko muncul penyakit-penyakit metabolisme yang ada secara genetik pada pasien tersebut.

"Jadi mengelola PCOS saat ini bukan hanya supaya menstruasinya teratur atau bukan hanya karena ingin punya anak tapi juga membantu pasien untuk menghindari penyakit metabolisme yang memang menghantui dia karena secara genetik dia sudah punya," ujar dia.

Secara teori tenaga kesehatan harus temukan ciri PCOS melalui USG transvaginal yakni sel telur banyak dengan ukurannya kecil. Tapi biasanya yang muncul gejalanya mungkin haid tidak normal seperti sering atau jarang, dan juga bisa lama. 

Perlu diingat gangguan haid yang normal terjadi pada 2-8 hari lamanya dengan banyaknya kira-kira 3-4 pembalut per hari. Siklusnya dari hari pertama ke hari pertama berikutnya itu 25-35 hari Kalau di luar kriteria yang tadi, berarti ada gangguan head itu bisa jadi tanda awal adanya PCOS.

Namun perlu diingat kembali bahwa saat dilakukan pemeriksaan USG, telur kecil-kecil belum tentu PCOS jika gejala gangguan haid dan gejala hiperandrogennya tidak ada maka pasien masih bisa hamil. Jadi tidak semua orang yang USG telurnya kecil-kecil itu pasti gangguan kesuburan.

Kalaupun alami PCOS, bukan berarti tidak bisa hamil sama sekali karena tidak tiap bulan ovulasi tapi bukan berarti tidak ovulasi. Normalnya perempuan ovulasi satu bulan sekali karena setiap bulan ada satu telur yang besar. Sementara orang dengan PCOS, bisa saja dia ovulasinya 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali.

"Kalau memang kebetulan saat dia ovulasi, dia berhubungan seksual dan spermanya bagus atau saluran telurnya baik bisa saja dia hamil, tapi kansnya lebih kecil karena bayangkan misalkan setahun kita punya 12 bulan, normalnya 12 kali ovulasi tapi orang yang PCOS mungkin tidak 12 kali Jadi kan pasti kansnya atau kesempatannya untuk hamil lebih kecil," jelasnya.

Gaya Hidup

Nurhasanah menekankan pengobatan utama untuk PCOS sebenarnya gaya hidup dari pasiennya itu sendiri. Perubahan gaya hidup yang lebih baik maka obatnya hanya sedikit dan sangat membantu. Tapi jika tidak bisa mengubah gaya hidup maka akan memerlukan obat dengan dosis yang lebih tinggi yang tentunya akan mempengaruhi dari biaya dalam program hamil.

"Jadi nomer 1 adalah gaya hidup sehat diihat dari 4 hal seperti makan real food bukan olahan, pola makan, hindari kadar gula , gluten tinggi, hindari gorengan karena akan mempersulit pasien PCOS yang obesitas untuk menurunkan berat badan," ujarnya.

Gaya hidup kedua yakni olahraga yang rutin, minimal 1 minggu itu kira-kira 120-150 menit seminggu. Ketiga  tidur yang berkualitas akan baik sekali pada kualitas hidupnya. Jadi usahakan malam itu tidur kira-kira minimal 6 jam dan jam 11 sampai jam 2 pagi sudah tidur yang nyenyak.

Lalu yang keempat yang nggak kalah penting yaitu manajemen stres tentunya Jadi harus sehat lahir batin supaya metabolismenya baik.

"Jadi PCOS ini akan baik kalau kita tuh hidupnya rapih, teratur, dan sehat maka akan cepat untuk penanganan PCOS. Di samping itu dokter akan memeriksa biasanya di hari ke-2 menstruasi Bila masuk untuk kriteria yang bisa diberikan obat-obat untuk menstimulasi telur yang kecil-kecil supaya bisa ada telur yang besar sehingga bisa ovulasi Akan diberikan obat-obatan dan start biasanya di sekitar hari ke-2 atau hari ke-3 menstruasi," pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |