Pemerintah Upayakan Keterjangkauan Harga Selama Ramadan

1 week ago 10

PEMERINTAH memastikan bakal mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menjamin keterjangkauan harga pangan di masa Ramadan, seperti operasi pasar, gerakan pasar murah, serta fasilitasi dan pengawasan distribusi.

Itu dilakukan seiring dengan dengan masuknya masa panen raya padi, pemerintah juga akan terus menjaga level harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hal itu disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam merespons deflasi Februari 2025 yang tercatat 0,09% secara tahunan (year on year/yoy).

Dia juga memastikan pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat, utamanya pada momen Ramadan dan lebaran tahun ini.

"Untuk menopang daya beli masyarakat atas kebutuhan transportasi, insentif seperti diskon tarif tol dan PPN DTP tiket pesawat diberikan pada momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin (3/3).

"Kebijakan ini diharapkan turut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat berkumpul dengan keluarga merayakan Idulfitri, di samping memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Adapun deflasi pada Februari 2025 sebagian besar dipengaruhi oleh program diskon tarif listrik 50% pada Januari dan Febuari 2025. Febrio mengatakan, diskon tarif listrik yang diberikan akan menyebabkan angka inflasi yang rendah dalam beberapa bulan ke depan.

"Program ini merupakan bagian dari serangkaian paket kebijakan stimulus ekonomi yang diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat," tuturnya.

Kebijakan program diskon tarif listrik berdampak pada tren deflasi komponen Administered Price. Pada Februari, komponen ini mengalami deflasi 9,02% (yoy).

Di sisi lain, inflasi masih tercatat pada tarif air minum PAM dan rokok. Untuk komponen inflasi inti, tren penguatan masih berlanjut mencapai 2,48% (yoy) yang didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan rekreasi.

Perkembangan inflasi inti diekspektasikan menjadi sinyal daya beli yang terjaga. Sementara, pada komponen inflasi pangan bergejolak mulai melandai yang dipengaruhi oleh harga pangan yang terus terkendali, mencapai 0,56% (yoy).

"Inflasi pangan diperkirakan terus stabil seiring mulai masuknya panen raya padi dan peningkatan produksi hortikultura," pungkas Febrio. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |