Tembilahan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tembilahan terus berkomitmen dalam menjalankan program pembinaan keagamaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu bentuknya adalah pelaksanaan ibadah bagi warga binaan Nasrani yang rutin dilakukan di Gereja Eklesia Lapas Tembilahan.
Kegiatan ibadah ini merupakan bagian dari program pembinaan yang dikelola oleh Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat). Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembinaan rohani kepada warga binaan agar mereka tetap mendapatkan bimbingan spiritual selama menjalani masa pidana.
Kasubsi Bimkemaswat, Zakaria, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga sebagai wadah pembinaan moral dan karakter. “Kami ingin memastikan bahwa warga binaan mendapatkan pembinaan yang menyeluruh, termasuk dalam aspek spiritual. Ibadah ini diharapkan dapat memberikan ketenangan batin serta memperkuat keimanan mereka, ” ujarnya.
Sementara itu, Kalapas Tembilahan, Prayitno, menegaskan pentingnya pembinaan keagamaan bagi warga binaan. “Lapas tidak hanya sebagai tempat pembinaan hukum, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter. Dengan adanya pembinaan keagamaan, kami berharap warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan sikap yang lebih baik dan siap menjalani kehidupan yang lebih positif, ” ungkapnya.
Pelaksanaan ibadah ini mendapat respons positif dari warga binaan Nasrani di Lapas Tembilahan. Mereka merasa terbantu dalam menjaga keimanan serta mendapatkan dukungan moral selama menjalani masa pembinaan.
.
.
.
.
.
.
@kemenimipas
@agusandrianto.id
@ditjenpas_riau
#ditjenpasriau
#kemenimipas
#pemasyarakatan
#ditjenpas
#RiauBedelau
.
.
.
.
.
