
PEMAKAMAN Paus Fransiskus digelar di Vatikan, Sabtu (26/4). Sri Paus dimakamkan sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Lokasi makam tersebut dipilih sendiri oleh Paus Fransiskus. Sebelum wafat, dia meminta untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang menjadi gereja Roma favoritnya. Ia menjadi Paus pertama yang dimakamkan di luar Vatikan dalam lebih dari satu abad.
Paus Fransiskus meminta untuk dimasukkan ke dalam peti mati kayu tunggal yang akan disemayamkan di makam marmer sederhana. Makamnya hanya akan ditandai dengan tulisan Franciscus.
Setelah proses penghormatan terakhir di Vatikan, peti jenazah Fransiskus akan dibawa dengan jip putih besar ke Santa Maria Maggiore melalui Fori Imperiali dan Colosseum.
Paus Fransiskus meninggal karena stroke dan gagal jantung kurang dari sebulan setelah meninggalkan rumah sakit tempat ia berjuang melawan pneumonia selama lima minggu. Semasa kepemimpinannya, dia dikenal luas sebagai sosok yang hangat dan sederhana.
Ketika mengunjungi berbagai negara, dia sangat senang berada di antara umatnya dengan berfoto selfie, mencium serta memberkati bayi-bayi. Paus Fransiskus kerap memilih berkunjung ke daerah pinggiran sebagai misinya.
Satu hari sebelum kematiannya, Paus melakukan pemberkatan Minggu Paskah bagi seluruh dunia. Dia kembali melantangkan seruan untuk melindungi yang rentan, yang terpinggirkan, dan kaum migran.
Sebagai jesuit, dia memilih untuk dinamai Santo Fransiskus dari Assisi. Dia menghindari jubah mewah dan istana kepausan. Sebaliknya, ia memilih tinggal di wisma tamu Vatikan.
Umat Katolik di seluruh dunia turut mengadakan acara untuk menyaksikan prosesi pemakaman termasuk di Buenos Aires, Argentina, tempat Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Bergoglio. (H-3)