Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Kamis 17 April 2025: Masih Melemah

3 weeks ago 22
 Masih Melemah Ilustrasi(Antara)

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 17 April 2025, dibuka menguat sebesar 14 poin atau 0,08% menjadi Rp16.823 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.837 per dolar AS. Kendati mengalami penguatan saat pembukaan, analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi nilai tukar rupiah hari ini bakal melemah. Itu terjadi seiring sikap investor yang masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah Indonesia.

“Investor masih mengkhawatirkan posisi fiskal pemerintah, data-data ekonomi yang masih lemah,” ujar Lukman di Jakarta, Kamis.

Seperti diketahui, pemerintah mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mencetak defisit Rp104,2 triliun pada Maret 2025. Bila dibandingkan dengan kinerja APBN tahun lalu, kas negara masih mencatatkan surplus pada Maret, yakni sebesar Rp8,07 triliun atau 0,04% terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, desain defisit APBN 2024 juga lebih rendah dari tahun ini, yaitu Rp522,83 triliun atau 2,29% terhadap PDB.

Sementara itu, realisasi defisit APBN per Maret 2025 setara 0,43% PDB, masih jauh dari desain yang ditargetkan sebesar 2,53% PDB atau Rp616,2 triliun. Nilai defisit diperoleh dari pendapatan negara yang tercatat sebesar Rp516,1 triliun (17,2% dari target Rp3.005,1 triliun) dan belanja negara sebesar Rp620,3 triliun (17,1% dari target Rp3.621,3 triliun).

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp400,1 triliun (Rp322,6 triliun dari penerimaan pajak serta Rp77,5 triliun dari kepabeanan dan cukai) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp115,9 triliun. Di sisi lain, belanja negara telah disalurkan melalui belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp413,2 triliun serta transfer ke daerah Rp207,1 triliun. Selain itu, rencana penerapan tarif royalti di sektor mineral juga memberikan sentimen negatif terhadap rupiah.

Berdasarkan perkembangan terbaru, peraturan pemerintah yang akan mengatur soal penyesuaian tarif royalti untuk komoditas mineral dan batu bara (minerba) sudah keluar. Meskipun belum terbit, peraturan tersebut sudah diresmikan. Akan tetapi, terdapat masa transisi sekitar 10 hari sejak Selasa (15/4) untuk mengimplementasikan penyesuaian tarif tersebut.

Melihat faktor global, dolar AS menghadapi tekanan akibat aksi lanjutan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali menaikkan tarif impor AS terhadap Tiongkok menjadi 245% dari sebelumnya 145%. Mengacu berbagai faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.750-Rp16.850 per dolar AS. (Ant/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |