
SEDIKITNYA 50 ribu mahasiswa dan mahasiswi akan meninggalkan Banda Aceh, Aceh. Mereka adalah para penuntut ilmu yang selama ini aktif kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry dan di berbagai perguruan lainnya.
Sebagian besar calon penerus bangsa itu mudik melalui jalan darat yaitu jalur Nasional Banda Aceh-Medan dan jalur Barat-Selatan. Sedangkan yang pulang ke daerah kepulauan seperti Pulau Sabang, Kota Sabang; Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue; dan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
Mahasiswa yang mudik ke provinsi lain, luar pulau Sumatra dan luar negeri tentu menggunakan jasa pesawat penerbangan. Sebagian besar melalui Bandara Internasional Iskandar Muda ,Kabupaten Aceh Besar, dan sebagian lagi memilih Bandara Kuala Namu, Sumatra Utara.
Amatan Media Indonesia, sejak empat hari terakhir (sabtu pekan lalu 23/3) di jalur darat nasional Banda Aceh-Medan misalnya, para pemudik mahasiwa itu umumnya menggunakan sepeda motor. Mereka berangkat dari Banda Aceh tujuan berbagai kabupaten/kota di wilayah utara, tengah, dan timur Aceh.
Untuk menghindari tidak bermalam di jalan mereka berangkat selepas sahur atau selesai salat subuh. Apalagi perjalanan yang harus ditempuh ke kampung halaman di berbagai kabupaten sebelah timur Banda Aceh itu memakan waktu 3 hingga 12 jam.
"Insya Allah saya rencana pulang Jumat pagi, kalau tidak ada lagi tugas atau piket di RSUZA. Sedangkan teman-teman lain, mulai Sabtu akhir pekan lalu hingga hari ini sudah banyak yang berangkat," tutur Ghina Zuhaira, dokter muda dari USK yang sekarang sedang koas di Rumah Sekarang.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan Prof Mustanir kepada Media Indonesia, mengatakan ada sekitar 40 ribu mahasiswa yang duduk di bangku kuliah USK. Sekitar 30 ribu lebih memanfaatkan liburan untuk mudik dan berlebaran Idul Fitri 2025 kali ini.
Prof Mustanir menghimbau mahasiswanya tidak ngebut dalam perjalanan mudik. Kemudian mentaati peraturan peraturan berlalu lintas. Tidak molor salat lima waktu selama perjalanan dan tetap berpuasa selagi sehat dan tidak ada halangan.
"Ingat orangtua sekeluarga menunggu kepulanganmu dengan selamat. Saya masih ingat mudik tahun lalu ada tiga mahasiswa USK korban kecelakaan saat mudik Lebaran. Bawalah ilmu bermanfaat di tengah keluarga sesuai disiplin ilmu," tutur Wakil Rektor kelahiran Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar tersebut.
Catatan Media Indonesia, tradisi pulang kampung saat Lebaran tiba (mudik) cukup dikanal masyarakat Indonesia termasuk di Aceh. Itu dilakukan umat muslim bersama kesempatan mengunjungi orang tua atau sanak sauda yang sudah lama ditinggalkan.
Lalu ingin napak tilas bersama teman masa kecil dulu. Pulang kampung tempat kelahiran dulu dirindui oleh semua kelas sosial dan berbagai umur. (MR/E-4)