MLSC akan Disesuaikan dengan Kalender Akademik

2 weeks ago 20
MLSC akan Disesuaikan dengan Kalender Akademik MLSC - Surabaya 2025.(DOK DJARUM FOUNDATION)

PROGRAM Director MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Teddy Tjahjono mengatakan ke depan, MLSC akan menyesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah.

Dalam masa penyesuaian tersebut, turnamen sepak bola putri itu akan terus digelar demi memberikan jam terbang bagi para peserta. 

“Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025, kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” jelas Teddy dalam keterangannya, Minggu (23/2).

Sebelum seri baru, MLSC - Surabaya 2025 telah berlangsung pada Rabu (19/2) hingga Minggu di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V. Sebanyak 1.633 siswi yang terbagi dalam 106 tim KU 12 dan 40 tim KU 10 turut berpartisipasi. 

Tim KU 12 SDN Kalirungkut I/264 berhasil membuktikan diri menjadi juara setelah mengalahkan SD Al Islah melalui drama adu penalti yang menegangkan. Sedangkan di kategori KU 10, SD Pacarkeling V/186 mempertahankan gelar kampiun usai mengalahkan tim SDN Kalirungkut I/264.

Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU 10 tahun. Hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri. 

“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut serta memang belum begitu banyak yang menonjol. Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata,” kata Timo.

Timo melanjutkan, adanya inovasi baru pada MilkLife Soccer Challenge yaitu fun competition bertajuk Festival SenengSoccer yang menyasar KU 8 berjalan selaras serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU 10.

“Festival SenengSoccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi mereka KU 8 sudah memiliki dasar dan ketika nanti ikut turnamen di KU 10 sudah tidak kaget, namun tentu harus dilatih terus,” ungkapnya. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |