
MINAT investor dan pariwisata di Bali bergeser ke arah barat, tepatnya daerah-daerah seperti Seseh, Nuanu, Cemagi, Kedungu, Tabanan, dan bahkan Tanah Lot. Mereka umumnya ialah keluarga yang mencari lingkungan yang lebih tenang dan terhubung dengan alam.
Bali, yang telah lama identik dengan kesehatan dan kebahagiaan, menarik wisatawan dan investor yang mencari keseimbangan, ketenangan, dan kehidupan holistik. "Dengan lanskapnya yang subur, tradisi penyembuhan kuno, dan budaya kesehatan holistik yang berkembang pesat, Pulau Dewata ialah lokasi yang sempurna untuk konsep inovatif ini. Namun hingga saat ini, konsep hunian yang fokus pada kesehatan, terutama di segmen premium dengan status hak milik, belum tersentuh di Indonesia," ungkap Johannes Weissenbaeck, Pendiri dan CEO OXO Group Indonesia, dalam keterangannya, Selasa (15/4).
Karena itu, pihaknya bersama arsitek Austria sekaligus pendiri Studio Precht, Chris Precht, akan meluncurkan The Pavilions pada Juni 2025, proyek hunian pertama yang mengangkat konsep wellness living di Nuanu, Bali. Visinya ialah menciptakan tempat berlindung bagi para penghuninya dapat berkembang, secara fisik, mental, dan emosional, di tengah keindahan alam Bali. Terinspirasi oleh cara hidup tradisional di Bali, pihaknya juga mempelajari zona biru saat orang hidup lebih lama dan lebih bahagia, menyeimbangkan kesendirian dan hubungan diri dengan interaksi sosial yang bermakna.
Kolaborasi keduanya ingin membawa bakat terkemuka dunia ke Indonesia sambil tetap berakar kuat pada DNA alam dan budaya pulau tersebut. Kolaborasi ini mewujudkan pola pikir global nan progresif yang memadukan kepresisian khas Eropa dengan jiwa Asia Tenggara.
Berlokasi strategis di Nyanyi, dekat dengan Nuanu Creative City seluas 44 hektare, penghuni The Pavilions bakal memiliki akses mudah menuju pusat inovasi, budaya, dan kesehatan yang tumbuh pesat itu. Hingga kini perusahaan memiliki portofolio lebih dari 100 unit properti di seluruh Bali dan total pengembangan senilai Rp1 triliun. (I-2)