Menilik Upacara Adat Tepuk Tepung Tawar Khas Melayu yang Masih Lestari di Riau

3 hours ago 4
Menilik Upacara Adat Tepuk Tepung Tawar Khas Melayu yang Masih Lestari di Riau Pelaksanaan upacara adat Tepuk Tepung Tawar khas Melayu di Riau.(dok.istimewa)

UPACARA adat Tepuk Tepung Tawar merupakan tradisi melayu yang terus dilestarikan masyarakat di Provinsi Riau. Biasanya gelaran itu di Balai Adat Melayu Riau, untuk memberikan berkah dan doa keselamatan, serta sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan. 

Dalam upacara adat itu, diselingi pemberian percikan air tepung tawar ke dahi, bahu, dan telapak tangan diiringi dengan doa dan salawat. Itu seperti dilakukan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) pada Kamis (24/4) untuk menyambut Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni beserta istri, Nurlaili Haniah Kinanggi.

Keduanya juga disambut dengan kompang dan silat. Turut mendampingi Raja Antoni sejumlah jajaran Kementerian Kehutanan yakni, Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan Djoko Poerwanto, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho. Selain itu, hadir dalam acara Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Riau Abdul Wahid. 

Raja Antoni mengucapkan syukur atas capaian dan amanah yang telah diberikan. Putra asli daerah Riau itu mengatakan keberhasilannya tak lepas dari peran dan dukungan yang diberikan oleh orangtua

"Tentu setiap anak merupakan kewajiban kita bersama, saya mengucapkan syukur dan berbanga hati pada orang tua. Saya secara pribadi kalau ditanya kenapa saya bisa sampai pada titik ini, tentu banyak titik lain akan saya jalani, saya merasa tentu ini adalah takdir dan tidak bisa kita elakkan. Meski sudah ditetapkan, manusia perlu berikhtiar," ujar Raja Antoni dalam keterangannya, Kamis (24/4). 

Ubah Nasib

Menurut dia, kedua orangtuanya selalu mengajarkan pada tentang pentingnya kerja keras, ilmu pengetahuan, dan kesederhanaan sejak kecil. Ditambah lagi, dedikasi dan komitmen yang kuat menjadi formula seseorang dapat mengubah nasib. 

"Ayah mengajarkan dari kecil bahwa kerja keras, dedikasi, komitmen untuk berbuat baik adalah kata kunci bisa mengubah nasib. Ayah sering mengatakan pada saya bahwa nasib satu kaum, individu, keluarga tidak akan pernah diubah oleh Allah SWT kecuali ada komitmen keinginan kuat dari masing-masing individu untuk mengubah nasibnya sendiri. Itu yang diajarkan ayah dan ibu sejak kami kecil," ujar Raja Antoni.

Tidak hanya soal kerja keras dan komitmen dalam berbuat baik, Raja Antoni mengatakan kedua orangtuanya menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Kenaikan atau perubahan nasib kenaikan status sosial ekonomi itu tidak mungkin dilakukan kecuali beriman dan memiliki ilmu pengetahuan.

Dalam kunjungan kerja itu, Raja Antoni melakukan peninjauan ke SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru. Selain itu Menhut juga mengunjungi dan berdiskusi di UMRI dan PWM Riau. (Cah)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |