Kurangi Emisi Karbon, Sektor Sawit mulai Gunakan Kendaraan Listrik

3 hours ago 2
Kurangi Emisi Karbon, Sektor Sawit mulai Gunakan Kendaraan Listrik Tunas Sawa Erma (TSE) Group mulai mengintegrasikan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ke dalam operasional perkebunannya di Boven Digoel, Papua Selatan.(Dok. TSE Group)

INDUSTRI kelapa sawit Indonesia mulai mengambil langkah konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Salah satunya datang dari Tunas Sawa Erma (TSE) Group yang mulai mengintegrasikan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ke dalam operasional perkebunannya di Boven Digoel, Papua Selatan.

Penggunaan EV itu menjadi strategi inovatif sektor sawit untuk mengurangi emisi karbon serta mendorong praktik keberlanjutan.

"Saat ini masih dalam tahap awal, kita uji coba dengan menggunakan penggantian dari kendaraan konvensional jadi electric vehicle," jelas Direktur TSE Group Luwy Leunufna dikutip dari siaran pers, Kamis (24/4).

Ia menambahkan, kendaraan listrik akan digunakan untuk menunjang berbagai aktivitas perkebunan, mulai dari pengangkutan tandan buah segar hingga operasional pekerja. Dalam skala besar, langkah ini merupakan bagian dari upaya industri sawit menuju mimpi besar, yaitu Net Zero Emissions.

Data internal TSE menunjukkan, penggunaan 2 juta liter solar untuk kendaraan truk setara dengan sekitar 4.000 ton emisi CO2e per tahun. Artinya, hanya dengan mengganti truk pengangkut berbahan bakar solar ke kendaraan listrik, emisi gas rumah kaca bisa ditekan hingga 4.000 ton per tahun.

Sejak 2023, TSE Group telah menggunakan pendekatan Science Based Targets initiative (SBTi) untuk menyusun target pengurangan emisi sesuai dengan skenario membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C.

"Kita harus punya kebijakan yang kuat dan komitmen yang kuat. Bukan soal komitmen internal saja, tapi juga yang bisa dilihat oleh stakeholder lain," kata Luwy.

Ia juga menegaskan TSE telah menyampaikan komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) di website perusahaan, lengkap dengan standar pelaksanaannya sampai ke tingkat operasional.

Langkah TSE itu sekaligus sejalan dengan target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% secara mandiri atau hingga 41% dengan dukungan internasional pada 2030. (E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |