Mengenal Penyakit Kawasaki: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan untuk Anak

1 month ago 20
 Penyebab, Gejala, dan Pengobatan untuk Anak Penyakit Kawasaki adalah peradangan pembuluh darah yang umumnya menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan dapat berkembang menjadi penyakit jantung jika tidak ditangani.(freepik)

PERNAH mendengar penyakit Kawasaki? Penyakit ini sering dialami anak di bawah usia 5 tahun. Awalnya penyakit ini menyerang mulut, kulit, dan kelenjar getah bening, bila tidak ditangani akan menjadi parah.

Tapi apa itu penyakit kawasaki? Kawasaki adalah penyakit peradangan pada pembuluh darah yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung

Pada tingkat yang lebih parah, penyakit Kawasaki bisa merambat sampai ke pembuluh darah arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung, sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit pembuluh darah dan jantung.

Penyakit Kawasaki bukan penyakit infeksi dan tidak menular. Kondisi termasuk ke dalam jenis vaskulitis.

Untuk mencegah peradangan pada dinding pembuluh darah jantung, penyakit Kawasaki perlu adanya penanganan saat gejalanya muncul. Jika mendapat penanganan dini, anak yang menderita penyakit Kawasaki dapat sembuh total dalam 6–8 minggu.

Gejala penyakit Kawasaki

  • Demam berlangsung sedikitnya lima hari.
  • Mata merah atau merah muda tanpa keluarnya cairan.
  • Kemerahan atau pecah-pecah pada bibir atau lidah anak
  • Pembengkakan dan kemerahan pada tangan atau kaki anak.
  • Pengelupasan kulit anak Anda, biasanya dimulai di sekitar kukunya.
  • Terdapat Ruam , sebagian besar pada kulit badan anak. 
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher anak. 
  • Sakit perut atau nyeri perut.

Pengobatan untuk penyakit Kawasaki meliputi:

  • Imunoglobulin (IVIG) , atau protein darah manusia yang Anda terima melalui infus. Sekitar 10% anak mungkin tidak merespons dosis pertama IVIG dan akan memerlukan dosis kedua atau menggunakan pengobatan lain.
  • Aspirin.
  • Cairan IV untuk anak yang mengalami hidrasi.
  • Obat untuk nyeri dan mengurangi pembengkakan.
  • Antikoagulan (pengencer darah) untuk orang yang berisiko mengalami pembekuan darah.
  • Steroid atau obat antiperadangan lainnya yang mengalami gejala yang cukup parah.
  • Kompres dingin.

Untuk penanganan lebih lanjut, segera konsultasi dengan dokter anak anda. (alodokter/Kemenkes/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |