
Bayi tabung, atau in vitro fertilization (IVF), kini menjadi solusi utama bagi pasangan yang kesulitan memiliki keturunan. Ahli fertilitas berpengalaman, Mila Maidarti, memaparkan secara mendalam prosedur ini dalam sebuah presentasi di Jakarta Pusat.
"Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh," ujar Mila.
"Sel telur dan sperma dikawinkan di laboratorium, lalu embrio yang dihasilkan ditransfer ke dalam rahim." Presentasi ini berlangsung pada 21 Februari.
Mila menjelaskan, bayi tabung menjadi solusi bagi berbagai masalah kesuburan, seperti:
-
Faktor sperma: jumlah sperma rendah atau kualitas sperma buruk.
-
Sumbatan saluran telur: penyumbatan pada saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim.
-
Endometriosis: pertumbuhan jaringan rahim di luar rahim.
-
Gangguan pematangan telur: kelainan dalam perkembangan sel telur.
-
Infertilitas tanpa sebab yang jelas (unexplained infertility).
Tahapan Prosedur Bayi Tabung
-
Stimulasi ovarium: Obat diberikan untuk merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur.
-
Pengambilan sel telur: Sel telur matang diambil dengan jarum khusus.
-
Pembuahan: Sel telur dipertemukan dengan sperma di laboratorium.
-
Pengembangan embrio: Embrio dibiarkan berkembang selama beberapa hari.
-
Transfer embrio: Embrio berkualitas baik ditanamkan ke dalam rahim.
-
Uji kehamilan: Dua minggu setelah transfer, pasien menjalani tes kehamilan.
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
-
Usia: Peluang keberhasilan menurun seiring bertambahnya usia wanita.
-
Indeks massa tubuh: Obesitas mengurangi peluang keberhasilan.
-
Faktor hormonal: Ketidakseimbangan hormon berdampak pada kualitas sel telur dan embrio.
-
Kualitas sperma: Sperma yang sehat meningkatkan keberhasilan pembuahan.
-
Kelainan genetik: Faktor genetik pada embrio dapat mempengaruhi peluang keberhasilan.
Keamanan dan Risiko
Meskipun relatif aman, bayi tabung tetap memiliki risiko:
-
Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS): Overstimulasi akibat obat-obatan.
-
Kehamilan ganda: Risiko hamil kembar lebih tinggi.
-
Komplikasi saat pengambilan sel telur: Seperti perdarahan atau infeksi.
Mila menekankan bahwa bayi tabung adalah harapan bagi pasangan yang mendambakan anak. Namun, keberhasilannya tidak mutlak.
"Setiap pasangan memiliki kondisi unik, dan penanganannya harus disesuaikan. Konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting untuk memahami prosedur ini lebih dalam dan menentukan pilihan terbaik," tutupnya. (Z-10)