
BULAN Ramadan ialah bulan mulia dan suci dengan segala keutamaan dan kebaikan yang ada di dalamnya. Akan tetapi, banyak sekali tantangan dan rintangan dalam menjalankan ibadah Ramadan sehingga diperlukan persiapan maksimal untuk dapat meraih kemenangan.
Salah satu persiapan yang dapat dilakukan ialah membersihkan hati dari segala sesuatu yang dapat merusak amal ibadah Ramadan.
RENTAN GODAAN SETAN
Fatihunnada dari Nahdlatul Ulama mengungkapkan ibadah Ramadan masuk kategori sangat rentan dari godaan setan sehingga Nabi SAW menegaskan bahwa setan dibelenggu pada saat masuknya Ramadan. “Oleh karena itu, tantangan paling berat dalam menjalankan ibadah Ramadan ada dalam diri muslim itu sendiri, yaitu hati,” ujar dia dikutip dari laman resmi NU Online, kemarin.
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad menyebutkan dua hal yang menjadi kunci keberhasilan ibadah Ramadan, yaitu keyakinan dan mengharapkan pahala. Hal itu terekam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahihul Bukhari yang berbunyi: 'Siapa saja yang berpuasa dengan penuh keyakinan dan mengharapkan pahala, dosanya-dosanya yang telah lalu akan diampuni'.
KEWAJIBAN DARI ALLAH
Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari menjelaskan dua hal tersebut. Keyakinan ialah meyakini dengan penuh bahwa puasa merupakan kewajiban dari Allah. Mengharapkan pahala ialah mencari sebanyak-banyaknya pahala dari Allah dengan membuat hati merasa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa, tidak merasa keberatan, dan kelamaan ketika berpuasa.
Kedua hal di atas hanya bisa diraih dengan cara membersihkan hati. Meyakini kebenaran kewajiban ibadah puasa berarti kepatuhan hati dalam menerima perintah dari Allah. Tanpa adanya kepatuhan hati, amal ibadah seseorang dapat rusak karena amal ibadah pada hakikatnya ialah cerminan apa yang ada di dalam hati.
Kepatuhan hati hanya bisa didapatkan dengan cara membersihkan hati dari penyakit sombong dan sebagainya. Mengharapkan pahala Allah berarti memfokuskan tujuan hati dalam beribadah puasa hanya untuk Allah, bukan untuk mendapatkan pengakuan atau hadiah dari orang lain.
Tanpa fokus dan keikhlasan hati dalam mengharapkan rida Allah, amal ibadah dapat rusak karena faktor paling menentukan dalam amal ibadah ialah niat dan tujuannya. Keikhlasan hati hanya bisa didapatkan dengan cara membersihkan hati dari penyakit pamer dan sebagainya.
SIAP UNTUK MENGHADAP
Orang-orang yang telah membersihkan hati mereka ialah orang-orang yang siap untuk menghadap serta mengabdikan diri mereka di hadapan Allah pada bulan suci Ramadan. Menghadap Allah dalam keadaan hati yang bersih ialah kunci kebahagiaan dan keselamatan hidup manusia di dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam surah Al-Syu’ara ayat 87-89: 'Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. Pada hari ketika tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih'.
Membersihkan hati dapat dianggap kunci kesuksesan meraih kemuliaan Ramadan karena hati yang bersih dapat melahirkan ucapan dan perbuatan yang bersih dan suci selama bulan Ramadan sehingga ibadah puasa selalu dihiasi dengan kebaikan dan upaya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi sekitar kita.
Semoga Allah memberikan kita hati yang bersih, hati yang dapat menguatkan anggota tubuh untuk melaksanakan ibadah dan hati yang dapat memaksimalkan kualitas ibadah anggota tubuh. Semoga ibadah Ramadan kita dapat dijalankan dengan penuh maksimal untuk meraih segala kebaikan dan keberkahan Ramadhan. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin. (H-1)