
SPANYOL dan Portugal mengalami kekacauan Senin (28/4) ketika pemadaman listrik atau blackout selama 12 jam yang masif dan tidak dapat dijelaskan melumpuhkan sebagian besar Semenanjung Iberia, menghentikan kereta bawah tanah, membatalkan penerbangan, mematikan layanan telepon, dan membuat kehidupan sehari-hari terhenti bagi jutaan orang.
Kedua negara telah mengumumkan keadaan darurat karena upaya untuk memulihkan pasokan listrik secara penuh terus berlanjut.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan hampir 50 persen pasokan listrik Spanyol telah pulih pada Senin malam. Namun, ia mengakui bahwa pihak berwenang masih belum dapat menjamin kapan listrik akan kembali normal di seluruh negeri.
'Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya' "Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Sánchez. "Sebagai gambaran, 15 gigawatt listrik - sekitar 60 persen dari kebutuhan listrik di negara ini pada saat itu - hilang secara tiba-tiba."
Dikutip dari Zee Business, pemadaman listrik berdampak pada kota-kota besar termasuk Madrid dan Lisbon. Di Spanyol, berbagai wilayah mengalami tingkat pemulihan yang berbeda-beda - dengan beberapa komunitas otonom mencapai 97 persen pemulihan, sementara yang lainnya masih di bawah 15 persen, kata Sánchez.
Distributor listrik Red Eléctrica melaporkan bahwa pemulihan listrik dapat memakan waktu antara enam hingga sepuluh jam. Namun, perusahaan tersebut menolak berkomentar mengenai penyebab pemadaman listrik yang masih belum jelas. Lembaga penyiaran publik Spanyol, RTVE, menunjukkan grafik yang mengindikasikan penurunan tajam permintaan listrik sekitar pukul 12:15 siang waktu setempat, dari 27.500 MW menjadi hampir 15.000 MW.
Di tengah spekulasi yang meluas, Pusat Keamanan Siber Nasional Portugal mengonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda serangan siber. Distributor Portugal E-Redes mengatakan bahwa pemadaman tersebut disebabkan oleh “masalah pada sistem kelistrikan Eropa,” menurut surat kabar Portugal, Expresso.
Penerbangan, metro, pengadilan, ATM terganggu karena pemadaman listrik menghentikan kehidupan sehari-hari
Pemadaman listrik mengganggu kehidupan lebih dari 50 juta penduduk di kedua negara:
- Layanan kereta bawah tanah di Madrid, Barcelona, dan Lisbon terhenti, memaksa evakuasi dari stasiun bawah tanah.
- Bandara di Spanyol beroperasi dengan menggunakan tenaga cadangan, sehingga menunda penerbangan di Madrid dan Barcelona. Di Lisbon, terminal bandara ditutup dan para penumpang menunggu di luar dalam ketidakpastian.
- Lampu lalu lintas tidak berfungsi, sehingga pihak berwenang mengerahkan polisi untuk mengarahkan kendaraan secara manual dan mendesak warga untuk membatasi perjalanan di jalan raya.
- Layanan telepon dan internet tidak berfungsi, dan warga berebut mencari jaringan yang berfungsi.
- Bisnis tutup, pengadilan menangguhkan operasi, dan ATM serta sistem pembayaran elektronik gagal.
- Rumah sakit dan layanan darurat beralih ke generator untuk mempertahankan operasi.
- SPBU di seluruh Portugal tidak dapat berfungsi, dan toko-toko yang menjual genset di kota-kota Spanyol dengan cepat kehabisan stok.
“Kami belum melihat ada pesawat yang tiba atau berangkat selama 50 menit kami menunggu di sini,” kata seorang turis asal Belanda, Marc Brandsma, kepada The Associated Press. Di Madrid, bahkan Parlemen Spanyol dan ruang redaksi lembaga penyiaran publik. (H-4)