
KEPALA Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hassan memastikan kunjungan kerjanya ke perusahaan untuk menjamin implementasi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) yang diterapkan. Ini untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.
"Kami berkeliling ke industri besar bukan tanpa alasan. Tujuan utama kami memastikan Sistem Jaminan Produk Halal berjalan dengan baik. Kami datang ke sini untuk menyaksikan langsung penerapan SJPH, karena ini bagian dari tanggung jawab kami dalam memberikan rasa nyaman bagi masyarakat Indonesia," jelas Haikal saat mengunjungi pabrik Ajinomoto di Karawang, Jumat (28/2).
Menurutnya, saat ini cukup banyak produk impor yang masuk ke Indonesia dengan label halal. Karena itu, ia mendorong perkembangan ekosistem halal nasional sekaligus mempromosikan produk-produk halal nasional yang dimiliki supaya dapat bersaing di pasar global. "Alhamdulillah, Ajinomoto sudah berhasil mengekspor produk-produk ke negara-negara lain dengan mayoritas penduduk muslim, seperti ke Malaysia, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, dan banyak lainnya."
Direktur PT Ajinomoto Indonesia Jasman Silalahi memaparkan pihaknya memastikan seluruh siklus rantai pasokan produksinya memperoleh sertifikasi halal demi menjaga keamanan dan kehalalan produk. "Kami aktif mendorong seluruh mitra pemasok kami untuk melakukan audit halal secara berkala, meskipun mereka sudah masuk white list kami secara kehalalan," ujarnya.
Perusahaan asal Jepang itu memiliki dua fasilitas produksi yang tersebar di Karawang, Jawa Barat, dan Mojokerto, Jawa Timur. Kedua fasilitas ini masing-masing melayani pasar dalam negeri dan pasar luar negeri atau ekspor.
Pihaknya pun aktif melakukan pembinaan, baik secara finansial maupun praktik produksi, terhadap para mitra UMKM mereka untuk memperoleh sertifikasi halal. "Komitmen kita, setiap tahun jumlah mitra UMKM kami yang peroleh halal harus bertambah," tuturnya.
Haikal menyampaikan upaya Ajinomoto yang aktif membimbing sektor UMKM untuk memperoleh sertifikat halal harus dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lain. Maklum, masih banyak UMKM yang belum sadar dengan sertifikasi halal. (Ant/I-2)