
DALAM rangka menyoroti pentingnya implementasi inklusivitas secara menyeluruh bagi disabilitas, terutama di sekolah inklusi, Kementerian Sosial (Kemensos) menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp158,4 juta kepada anak-anak penyandang disabilitas di Yayasan Sahabat Gempita di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (17/4), Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos Fatma Saifullah Yusuf menyebutkan hal tersebut mengingat momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang semakin dekat.
“Bukan hanya gurunya yang harus mengerti ABK (anak berkebutuhan khusus), tetapi teman-teman sekelasnya juga. Mereka harus memahami, tidak boleh menghina atau meremehkan, justru harus mendukung,” kata Fatma dalam keterangan tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dia senang, karena Pemerintah mewajibkan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan yang menyandang disabilitas, minimal 1% dari jumlah total karyawan.
Adapun hal itu tertera dalam UU No. 8 Tahun 2016 tentang Pemenuhan hak Penyandang Disabilitas.
"Sudah banyak kok teman-teman difabel di perusahaan swasta bahkan pemerintah sekarang ini," kata Fatma.
Fatma menjelaskan bahwa bantuan ini terdiri atas 1 paket alat terapi senilai Rp114 juta, 4 unit komputer senilai Rp26,7 juta, 2 unit mesin jahit Typical senilai Rp13 juta, dan 2 unit kursi roda medis senilai Rp4,7 juta.
Fatma optimistis terhadap masa depan penyandang disabilitas di Indonesia sangat besar. “Kami berterimakasih kepada ibu Yenni Darmawati yang telah memberikan informasi bahwa Sahabat Gempita membutuhkan bantuan Atensi dan sama sekali belum memiliki peralatan terapi yang memadai buat anak-anak penyandang disabilitas," katanya.
Fatma berharap bantuan untuk terapi tersebut dapat bermanfaat bagi anak-anak di yayasan itu. (H-1)