
KASUS dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter kandungan di RS Swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat viral di media sosial. Dokter kandungan tersebut merupakan alumni program spesialis di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad).
Menanggapi kasus tersebut, pihak Unpad mengatakan kecewa dan prihatin atas adanya kasus pelecehan seksual dokter kandungan tersebut.
"Tidak terbatas pada kasus itu saja, pada prinsipnya Unpad menyayangkan dan tidak mentolerir semua tindakan yang terjadi di mana pun, yang telah nyata mencoreng kode etik dan sumpah jabatan profesi kedokteran, seperti yang diduga terjadi," ungkap Kepala Kantor Komunikasi Unpad Dandi Supriadi Selasa (15/4).
Menurut Dandi, khusus berkaitan dengan terduga pelaku pada kasus di Kabupaten Garut yang videonya telah viral saat ini, hasil penelusuran identitasnya menunjukkan memang benar mengarah ke alumni program spesialis di FK Unpad. Namun, bila merujuk ke video yang beredar, ia mengatakan tidak secara jelas menunjukkan wajah terduga pelaku. Karena itu, Unpad tidak bisa memastikan hal tersebut dan tetap menunggu hasil penyelidikan resmi dan pembuktian dari pihak kepolisian.
"Terduga pelaku, apabila terbukti adalah orang yang bersangkutan, saat ini sudah lulus dan bekerja sebagai profesional. Dengan demikian kasus ini sudah di luar kewenangan Unpad atau kampus lainnya, tempat yang bersangkutan menempuh pendidikan sebelumnya," tegas Dandi.
Dengan kata lain, lanuut Dandi, kasus yang terjadi sudah di luar ranah institusi pendidikan. Untuk masalah tindakan pembuktian, sanksi hukum, maupun sanksi profesi untuk kasus tersebut, Unpad menyerahkan kepada kepolisian, institusi rumah sakit, dan organisasi profesi setempat untuk melakukan pembinaan. Saat ini secara umum Unpad terus mengevaluasi kurikulum serta peraturan etika pendidikan di kampus agar tetap relevan dengan kondisi saat ini.
"Kami meyakinkan agar masyarakat tetap percaya dengan proses pendidikan di Unpad. Selain itu, Unpad memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk kejadian yang terjadi di kampus. Karena itu, Unpad mengimbau masyarakat segera melaporkan segala pelanggaran yang terjadi di ranah institusi pendidikan, sehingga dapat kami tindak dengan cepat," terang Dandi.
Seperti diberitakan sejumlah akun media sosial, seorang oknum dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) berinisial MSF diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya. Peristiwa itu dilakukan di salah satu klinik yang ada di wilayah Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Di dalam video, nampak sang dokter tengah meraba-raba bagian dada pasien sehingga unggahan mendapat reaksi beragam dan mayoritas menghujat aksi mesum dokter. Berdasarkan pantauan, beberapa akun yang sempat mengunggah video tersebut ada yang telah menghapusnya.
Kapolres Garut AKB Mochamad Fajar Gemilang mengatakan, pihaknya segera memeriksa klinik seusai beredarnya sebuah video berdurasi waktu 53 detik dengan dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Kami tengah melakukan pendalaman atas kejadian tersebut dan untuk mengungkap lebih jauh, Polres Garut bersama Polda Jabar membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan. Apabila nantinya dugaan itu benar, kita masih akan berupaya mengumpulkan alat bukti, proses tangani secara tuntas dan tindak tegas," papar Fajar.
Fajar membeberkan, berdasarkan pemeriksaan dan keterangan yang diperoleh, video yang beredar merupakan rekaman kamera CCTV di klinik. Berdasarkan pemeriksaan lanjutan, kejadian itu terjadi pada 20 Juni 2024. Meskipun terjadi sudah sekitar 10 bulan lalu, pihaknya masih berupaya mendalami karena pihak korban sampai saat ini belum melapor. (H-3)