Gulungan Kuno Herculaneum Berusia 2.000 Tahun Berhasil Diuraikan, Ungkap Karya Filsuf Yunani Philodemus

16 hours ago 5
Gulungan Kuno Herculaneum Berusia 2.000 Tahun Berhasil Diuraikan, Ungkap Karya Filsuf Yunani Philodemus Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.(Vesuvius Challenge)

PARA peneliti yang berupaya menguraikan isi gulungan naskah yang terbakar dan masih tergulung berhasil mengungkap nama penulis, serta judul teks tersebut hampir 2.000 tahun, setelah terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius.

Gulungan naskah bernama PHerc. 172, adalah salah satu dari ratusan gulungan dari kota Romawi kuno Herculaneum, yang tertimbun material vulkanik saat Gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 M, menurut inisiatif Vesuvius Challenge yang berfokus pada penguraian teks gulungan-gulungan Herculaneum tanpa perlu membuka gulungannya secara fisik.

Tersimpan dalam lumpur dan abu di sebuah vila yang diyakini pernah dimiliki ayah mertua Julius Caesar, gulungan-gulungan tersebut ditemukan seorang petani Italia pada abad ke-18.

Karena terbakar sangat parah hingga menjadi arang, gulungan-gulungan itu sangat rapuh. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mencoba berbagai metode untuk membukanya, termasuk menggunakan beban, bahan kimia, gas, hingga penghancuran, tetapi sering kali justru merusak atau menghancurkan gulungan tersebut.

Vesuvius Challenge diluncurkan pada 2023, mendorong para peneliti dari seluruh dunia mencoba menguraikan teks gulungan ini melalui metode virtual unwrapping dan penguraian digital.

Kini, Marcel Roth dan Micha Nowak, mahasiswa pascasarjana dari Universitas Würzburg di Jerman, berhasil mengungkap judul dan penulis PHerc. 172. Peneliti Vesuvius Challenge lainnya, Sean Johnson, juga mencapai temuan yang sama dalam waktu hampir bersamaan, dan kedua hasil ini telah ditinjau secara independen oleh tim papirus kompetisi tersebut, menurut siaran pers pada Selasa dari Bodleian Libraries Universitas Oxford, tempat gulungan itu disimpan.

Teks yang berhasil diuraikan mengidentifikasi gulungan itu sebagai Tentang Keburukan karya filsuf Yunani Philodemus, menurut Vesuvius Challenge. Gulungan ini merupakan bagian dari karya etika Philodemus yang secara lengkap berjudul Tentang Keburukan dan Kebajikan yang Sebaliknya, serta Siapa yang Memilikinya dan Tentang Apa Mereka Itu. Ada kemungkinan ini adalah buku pertama dalam seri tersebut, meskipun belum dapat dipastikan.

Bodleian Libraries Universitas Oxford menyebut bahwa bukunya kemungkinan bisa dibaca sebagai “alpha”, yang berarti gulungan ini adalah buku pertama dari seri tersebut. Namun, juga mungkin merupakan huruf lain, seperti “delta”, yang berarti buku keempat.

Selama ini, para ilmuwan umumnya menganggap buku pertama dari Tentang Keburukan adalah teks berjudul Tentang Penjilat, tetapi isi dari PHerc. 172 tidak sesuai dengan hal itu.

Menurut Bodleian Libraries, Philodemus adalah seorang filsuf Epikurean yang ajarannya “menekankan pencarian kenikmatan sebagai pusat dari kehidupan yang baik.” Mayoritas gulungan yang ditemukan di vila Herculaneum merupakan karya-karya Philodemus.

Michael McOsker, peneliti papirus dari University College London yang juga anggota tim papirus Vesuvius Challenge, menyebut temuan ini sebagai “perkembangan yang sangat menggembirakan.”

“Buku-buku lain dari Tentang Keburukan dan Kebajikan yang Sebaliknya telah diketahui dari gulungan yang berhasil dibuka secara fisik — yang paling dikenal adalah Tentang Pengelolaan Properti (buku ke-9, kemungkinan kebajikan yang berlawanan dengan keserakahan) dan Tentang Keangkuhan (buku ke-10, kemungkinan keburukan yang berlawanan dengan penilaian diri yang benar), namun masih ada yang lainnya juga,” ujar McOsker.

“Ini akan menjadi kesempatan besar untuk mempelajari lebih banyak tentang pandangan etika Philodemus dan memahami keseluruhan Tentang Keburukan secara lebih baik, terutama jika ternyata ini adalah buku pertamanya,” tambahnya.

Temuan ini, yang merupakan pertama kalinya judul sebuah gulungan berhasil dibaca, adalah pencapaian terbaru dari Vesuvius Challenge.

Pada Oktober 2023, kata penuh pertama dari salah satu gulungan kuno yang belum dibuka berhasil diuraikan dengan bantuan teknologi komputer dan kecerdasan buatan canggih. Kata tersebut adalah “πορφυρας” atau porphyras, yang dalam bahasa Yunani berarti ungu.

Dan pada Februari lalu, para peneliti yang meneliti kolom-kolom teks dari PHerc. 172 berhasil mengidentifikasi kata “διατροπή,” yang berarti jijik, yang muncul dua kali dalam beberapa kolom teks, menurut Bodleian Libraries. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |