4 days ago
1
Fenomena halo matahari(nasa.gov)
LANGIT Pesisir Selatan, kemarin, menyuguhkan pemandangan langka nan memukau sebuah cincin cahaya berkilau membingkai matahari, mencuri perhatian siapa pun yang menengadah. Fenomena alam yang dikenal sebagai halo matahari, ini seolah menjadi lukisan langit yang memadukan keindahan dan misteri, mengundang decak kagum sekaligus rasa ingin tahu. Tidak hanya mempercantik cakrawala, kehadirannya juga menjadi pertanda aktivitas atmosfer yang menarik untuk disimak.
Sekitar pukul 12.00 WIB, fenomena langka halo matahari atau yang sering disebut “matahari cincin” muncul, lingkaran cahaya besar yang mengelilingi matahari tampak jelas dari berbagai wilayah, termasuk Kota Painan dan sekitarnya.
Fenomena ini juga dikenal sebagai cincin matahari atau halo 22º, merujuk pada bentuk lingkaran cahaya yang mengelilingi matahari dengan sudut sekitar 22 derajat dari pusatnya.
Fenomena ini terjadi akibat pembiasan dan refleksi cahaya matahari oleh kristal es yang terdapat di awan tipis tinggi, seperti awan sirkus (cirrus), yang berada di ketinggian 5–10 kilometer di atmosfer.
Ketika sinar matahari menembus kristal es berbentuk prisma heksagonal, cahaya dibiaskan dan dibelokkan pada sudut tertentu biasanya 22 derajat sehingga membentuk tampilan visual menyerupai cincin lingkaran cahaya sempurna di sekitar matahari.
Fenomena halo ini murni kejadian optik atmosfer dan tidak berbahaya, meskipun masyarakat diimbau untuk tidak menatap matahari secara langsung karena bisa merusak mata.
Menurut BMKG, fenomena halo tidak berkaitan dengan pertanda bencana atau gejala cuaca ekstrem, melainkan peristiwa alamiah yang bisa terjadi kapan saja saat kondisi atmosfer mendukung.
Kejadian langka semacam ini patut disambut sebagai kesempatan edukatif dan menjadi pengingat akan keindahan dan keunikan alam semesta. Diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat tentang gejala optik atmosfer. (H-2)
