
INOVASI pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, terbukti mendukung ketahanan pangan lokal.
Keberhasilan tersebut tercermin dalam panen raya yang digelar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Sugih Kalijaran.
Program binaan Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap ini mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dengan pengelolaan pertanian berkelanjutan, khususnya di wilayah pertanian tadah hujan yang minim akses irigasi.
“PLTS dan PLTB di kawasan ini dimanfaatkan untuk memompa air sebagai solusi pengairan lahan pertanian, terutama saat musim kemarau,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna, Selasa (15/4).
Inovasi tersebut terbukti efektif. Dari total lahan seluas 8 hektare, para petani berhasil memanen sekitar 33,9 ton padi. Sebanyak 26 petani terlibat dalam pengelolaan lahan melalui program Kalijaran MAPAN yang berbasis pertanian berkelanjutan.
Menurut Ketua Gapoktan Margo Sugih, Priyanto, sistem ini tidak hanya menekan kerugian akibat hama dan kekurangan air hingga 15%, tetapi juga meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga.
“Dengan sistem pompa yang terintegrasi dari PLTS dan PLTB, kini pengairan sawah cukup dilakukan dalam 15 hingga 20 menit, dibandingkan sebelumnya yang memakan waktu satu jam,” jelasnya.
Keuntungan lainnya diperoleh dari kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menetapkan harga gabah basah di kisaran Rp6.500 hingga Rp7.500 per kilogram. Kebijakan ini memberikan perlindungan harga bagi petani serta membantu menjaga stabilitas pangan nasional.
Sistem pertanian yang dikembangkan juga dilengkapi Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan alat perangkap hama sebagai bagian dari pengendalian organisme pengganggu tanaman secara alami dan efisien.
Cecep menambahkan, upaya ini merupakan bentuk sinergi antara sektor energi dan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Komitmen kami di Kilang Cilacap adalah memastikan keberlanjutan energi, sekaligus berkontribusi terhadap sektor pangan melalui inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat,” katanya. (LD/E-4)