
PBSI menyatakan telah mempersiapkan regenerasi pasca hengkangnya dua atlet tunggal putra dari Pelatnas Cipayung, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan program akselerasi selepas kepergian Jojo, sapaan Jonatan, dan Chico dari pelatnas.
Program itu, lanjut dia, juga bagian dari rencana jangka panjang PBSI, termasuk persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
"Untuk akselerasi tentunya udah kita rencanakan. Untuk regenerasi sudah direncanakan. Tidak hanya tunggal putra, ada beberapa sektor juga yang harus kita programkan percepatan terutama dalam mengejar program menuju Olimpiade 2028," kata Eng Hian.
Dengan kepergian Jojo, otomatis Anthony Sinisuka Ginting menjadi pemain elite yang diharapkan mampu membimbing atlet junior di pelatnas. Seperti, Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah untuk tampil di level internasional.
"Program ini juga kita akan berlaku juga buat Alwi, Ubed dan lainnya. Tapi di sini lebih diuntungkan masih adanya Ginting. Dia sebagai senior jadi role model di pelatnas buat adek-adeknya," ujar Eng Hian.
Sementara itu, Jojo mengaku sempat dihadapan dengan kenyataan bahwa dirinya akan meninggalkan junior-juniornya di pelatnas. Hal itu, menurutnya juga menjadi salah satu pertimbangan yang cukup sulit.
Alhasil, ia memiliki prinsip bahwa dengan kepergiannya dari pelatnas maka sama saja memberikan kesempatan lebih bagi Alwi dkk.
"Saya punya pemikiran lain, justru mungkin kesepatannya dipergunakan oleh mereka. Mungkin mereka jadi lebih banyak jam terbang di beberapa pertandingan," kata Jojo. (H-1)