
PT Timah mencatatkan kinerja yang positif dengan membukukan laba sebesar Rp1,19 triliun pada 2024, kendati di tengah tantangan industri pertambangan timah global. Hal ini tentu saja tak terlepas dari peran PT Timah untuk menjalankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu PT Timah juga berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi negara melalui setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengatakan capaian positif kinerja perusahaan karena mereka fokus untuk mengoptimalkan kinerja produksi baik bijih maupun logam timah. "Banyak strategi operasi yang kita ubah dan kita lakukan efisiensi sepanjang rantai nilai perusahaan. Alhamdullilalh bisa membuahkan kinerja lebih baik," kata Dani, Selasa (15/4)
Ia menjelaskan, perusahaan secara intensif melakukan peningkatan produksi baik di tambang darat maupun di tambang laut, peningkatan jumlah unit tambang darat, peningkatan produktivitas objek tambang laut dan mengembangkan kawasan penambangan baru yang memiliki potensi timah yang cukup baik.
Perusahaan, kata Dani, juga melakukan optimalisasi arah penggalian dengan melakukan bor pandu pada blok rencana kerja sehingga terjadi peningkatan produksi cukup signifikan. "Strategi peningakatan operasi dan produksi inilah yang berkontribusi besar terhadap kinerja korporasi," ucap Dani.
Pada 2024, PT Timah memproduksi bijih timah sebesar 19.437 ton Sn, naik 31% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14.855 ton Sn. Adapun untuk produksi logam timah naik 23% menjadi 18.915 metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 15.340 metrik ton.
"Sedangkan penjualan logam timah naik 22% menjadi 17.507 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14.385 ton. Penjualan logam timah domestik sebesar 12% dan ekspor logam timah sebesar 88%," ujarnya.
Selain kinerja produksi, profitabilitas perusahaan juga didukung oleh harga komoditas timah yang cukup baik dengan harga jual rata-rata logam
timah sebesar US$31.181 per metrik ton. "Sepanjang 2024 harga timah cukup baik mencapai hampir US$32.000/metrik ton. Pengaruh juga berdampak pada capaian kinerja perusahaan," kata Dani.
Ia mengakui kinerja positif PT Timah di 2024 tidak hanya untuk pertumbuhan internal perusahaan, melainkan juga untuk memperkuat kontribusi perusahaan kepada negara melalui setoran pajak dan PNBP. "Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai BUMN yang mewakili negara dalam sektor timah,” tambahnya.
Ia menjelaskan pada 2024, perusahaan memberikan kontribusi pajak dan PNBP sebesar Rp848,020 miliar. Kontribusi ini meliputi berbagai jenis pajak, termasuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta PNBP yang mencakup berbagai kewajiban terkait dengan sektor pertambangan seperti iuran tetap, royalti dan iuran Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut.
"Kontribusi Pajak dan PNBP kami dalam lima tahun terakhir, pada 2020 Rp677,9 miliar, pada 2021 Rp776,657 miliar, pada 2022 RpRp1,51 triliun, pada 2023 Rp888,729 miliar dan pada 2024Rp 848,020 miliar," ucapnya.
Ia menambahkan pencapaian laba dan kontribusi PT Timah kepada negara menjadi bukti bahwa BUMN memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. (E-2)