
KARDINAL Vincent Nichols dari Inggris mengenang Paus Fransiskus sebagai Paus yang penuh sukacita dan penuh harapan yang berakar kuat dengan Tuhan.
Dikutip dari Vatican News, Kardinal Vincent Nichols menceritakan kenangannya tentang Paus Fransiskus, yang selalu memancarkan senyuman kepada siapa saja.
"Kenangan saya tentang Paus Fransiskus akan selalu berpusat pada wajahnya. Beliau adalah seorang pria yang selalu memancarkan sukacita dengan senyuman," kenang Uskup Agung Westminster pada Sabtu (26/4).
"Itu bukanlah sukacita atau optimisme untuk kepentingannya sendiri tetapi pembukaan hubungan pertama yang kita miliki dengan Kristus," sambungnya.
Hal lain yang menarik perhatiannya adalah bahwa Paus Fransiskus selalu ingin menyampaikan dan memperkuat rasa harapan dalam kehidupan orang-orang.
"Tidak peduli kesulitan apa pun yang akan dihadapi setiap orang, ia ingin kita melihat melampaui itu, memahami bahwa belas kasih Allah ada di sana," ungkapnya.
Dilexit Nos
Dari sekian banyak teks yang ditulis oleh Paus Fransiskus, Kardinal Nichols memilih ensiklik terakhir Dilexit Nos.
"Saya pikir semua hal lain yang dia ajarkan dan lakukan, sebenarnya didasarkan pada hal itu. Jadi, itu seperti kata terakhir, tetapi juga kata pertama," ucapnya.
Bagi Uskup Agung Westminster, ensiklik tersebut mencerminkan keyakinan terdalam Fransiskus, sebuah hubungan dari hati ke hati antara seorang murid dan Yesus.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025 akibat komplikasi penyakit seperti pneumonia. Pemakaman Paus Fransiskus digelar pada Sabtu, (26/4) di Roma. (H-3)