
BANYAK orang masih bingung tentang apakah masih diperbolehkan makan dan minum saat waktu imsak tiba. Dalam praktiknya, imsak sering dianggap sebagai batas akhir untuk sahur, padahal secara hukum Islam, puasa sebenarnya dimulai saat azan Subuh berkumandang.
Apa Itu Imsak?
Imsak secara harfiah berarti "menahan diri". Dalam jadwal puasa, waktu imsak biasanya ditetapkan sekitar 10 menit sebelum azan Subuh.
Fungsi utama imsak adalah sebagai pengingat agar umat Muslim bersiap-siap menghentikan makan dan minum sebelum masuk waktu Subuh.
Bolehkah Makan Saat Imsak?
Menurut Al-Qur'an, umat Muslim diperbolehkan makan dan minum hingga terbit fajar. Hal ini ditegaskan dalam ayat berikut:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
"Dan makan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar." (QS. Al-Baqarah: 187)
Dari ayat ini, dapat disimpulkan bahwa waktu sahur berlangsung hingga azan Subuh, bukan saat imsak. Oleh karena itu, jika seseorang masih makan atau minum setelah imsak tetapi sebelum azan Subuh, puasanya tetap sah dan tidak batal.
Kenapa Ada Waktu Imsak?
Waktu imsak di Indonesia dibuat sebagai bentuk kehati-hatian agar umat Muslim memiliki waktu untuk menyelesaikan sahur sebelum masuk waktu Subuh. Meski demikian, jika seseorang masih makan atau minum setelah imsak tetapi sebelum azan Subuh, hal ini tidak membatalkan puasanya.
Imsak bukan batas akhir makan dan minum sebelum puasa. Seseorang masih boleh sahur hingga azan Subuh dikumandangkan. Namun, dianjurkan untuk menyelesaikan makan dan minum sebelum imsak sebagai langkah kehati-hatian agar tidak terlewat waktu Subuh. (Z-10)