
MAKANAN siap saji adalah jenis makanan yang disiapkan dan disajikan dengan cepat, biasanya dijual di restoran cepat saji (fast food), waralaba, atau gerai makanan instan.
Makanan ini dirancang untuk kepraktisan, efisiensi waktu, dan kemudahan konsumsi, terutama bagi orang yang sibuk atau dalam perjalanan.
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Fast food umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula tambahan. Konsumsi rutin bisa menyebabkan penumpukan lemak dan berat badan berlebih.
2. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Kandungan kolesterol jahat (LDL) dan lemak trans dapat mempercepat penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
3. Diabetes Tipe 2
Makanan siap saji biasanya memiliki indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan resistensi insulin.
4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Kandungan sodium (garam) yang tinggi bisa meningkatkan tekanan darah, terutama jika dikonsumsi terus-menerus.
5. Gangguan Pencernaan
Fast food sering kekurangan serat, yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ini dapat memicu sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.
6. Kerusakan Fungsi Hati
Konsumsi tinggi lemak jenuh dan gula bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati (fatty liver), bahkan pada orang yang tidak mengonsumsi alkohol.
7. Penurunan Fungsi Otak
Penelitian menunjukkan diet tinggi lemak dan gula dapat mengganggu daya ingat dan kemampuan belajar, serta meningkatkan risiko depresi.
8. Ketergantungan Makanan
Fast food dirancang agar terasa sangat enak (hyper-palatable), yang bisa membuat seseorang ingin mengonsumsinya berulang kali seperti kecanduan.
9. Kekurangan Gizi Seimbang
Meski tinggi kalori, makanan siap saji umumnya rendah vitamin, mineral, dan antioksidan. Ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting.
Fast food boleh dikonsumsi sesekali, namun tidak boleh menjadi makanan utama harian. Cobalah menggantinya dengan makanan rumahan yang lebih seimbang dan bergizi. (Z-4)