30 Pelajar Belajar Jadi Politisi di Acara Remaja Bernegara NasDem

2 weeks ago 16
30 Pelajar Belajar Jadi Politisi di Acara Remaja Bernegara NasDem Puluhan pelajar mengikuti acara Remaja Bernegara yang digelar oleh Partai NasDem di Jakarta .(MI/Tri Subarkah)

SEBANYAK 30 pelajar sekolah menengah asal Jakarta dan sekitarnya mengikuti acara Remaja Bernegara yang digelar oleh Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (22/2). Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang kuat kepada generasi Z tentang praktik bernegara dan proses politik di Indonesia.

"Supaya mereka bisa merasakan langsung, tidak hanya dari layar kaca berita saja," kata Ketua Bidang Pemilih Muda dan Milenial DPP NasDem Lathifa Marina Al Anshori.

Menurutnya, NasDem ingin mengajarkan para pelajar bagaimana tugas partai memberikan pendidikan politik secara langsung. Sehingga, mereka dapat mengetahui rasanya jadi pejabat dalam sehari. 30 peserta yang mengikuti kegiatan hari ini merupakan kelompok pelajar berusia 13-15 tahun.

Selama 4,5 jam, mereka diberikan pembekalan berupa pengenalan pahlawan serta pendiri bangsa Indonesia yang dipamerkan di galeri NasDem Tower. Para pelajar juga mendapatkan materi seputar teori demokrasi dan sistem ketatanegaraan Tanah Air.

"Lalu ke bagian utama, yaitu simulasi yang terdiri dari tiga bagian. Pertama, simulasi reses atau penyerapan aspirasi masyarakat. Simulasi kedua adalah rapat paripurna dewan, dan yang simulasi ketiga adalah rapat badan musyawarah pimpinan," jelas Lathifa.

Remaja Bernegara hari ini merupakan sesi kedua setelah sesi pertama yang digelar pekan lalu bersamaan dengan acara pembukaan. Setiap sesi diikuti oleh 30 pelajar dengan kelompok usia yang berbeda, yakni 13-15 dan 16-19.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, berdasarkan sejumlah penelitian psikologi, remaja adalah kelompok usia yang paling mudah menyerap pembelajaran. Kendati demikian, pihaknya sedang menggodok kegiatan serupa dengan target usia 20-25 tahun.

Lewat acara Remaja Bernegara, sambung Siti, NasDem ingin menunjukkan bahwa salah satu kewajiban sebuah partai telah berjalan, yakni pendidikan politik rakyat. Pihaknya berpendapat, kegiatan politik bukan semata-mata ditunjukkan dengan aksi demonstrasi ataupun bagi-bagi kekuasaan.

"Tetapi yang paling penting juga adalah bagaimana partai politik itu melakukan pendidikan politik rakyat. Di situ juga sebetulnya ukuran dari kekuatan partai politik," ujar Siti. (Tri/P-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |