12 April 1955: Hari Bersejarah Vaksin Polio yang Mengubah Dunia

6 days ago 14
 Hari Bersejarah Vaksin Polio yang Mengubah Dunia Ilustrasi - pemberian vaksin polio(Antara)

PADA 12 April 1955, dunia mencatat momen bersejarah dalam bidang kesehatan global. Vaksin polio yang dikembangkan Dr. Jonas Salk diumumkan secara resmi sebagai produk yang aman dan efektif. Penemuan ini membawa harapan baru untuk menghentikan penyebaran poliomielitis, penyakit menular yang selama beberapa dekade telah melumpuhkan dan merenggut nyawa jutaan anak di seluruh dunia.

Polio, yang dikenal juga sebagai poliomielitis, adalah penyakit sangat menular yang disebabkan virus yang menyerang sistem saraf pusat. Virus ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan pengidap. 

Pada awal abad ke-20, di Amerika Serikat, polio menjadi momok yang menakutkan. Puncaknya terjadi pada 1952, ketika lebih dari 57. 000 kasus infeksi tercatat, termasuk ribuan kasus kelumpuhan dan kematian.

Vaksin polio diciptakan oleh Dr. Jonas Salk di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, dengan menggunakan virus yang telah dimatikan (inactivated poliovirus vaccine/IPV). Vaksin ini dirancang untuk membentuk antibodi tanpa menimbulkan infeksi. Dengan semangat kemanusiaan, Dr. Salk memilih untuk tidak mematenkan vaksinnya agar dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang di seluruh dunia.

Sebelum mendapatkan izin untuk digunakan secara luas, vaksin ini melalui uji klinis terbesar dalam sejarah medis pada saat itu. Sekitar 1,8 juta anak di Amerika Serikat, Kanada, dan Finlandia terlibat dalam uji coba tahun 1954. Hasilnya vaksin itu mampu mencegah polio hingga lebih dari 80%.

Pengumuman resmi mengenai keberhasilan vaksin dilakukan pada 12 April 1955 di Universitas Michigan, Amerika Serikat. Hari tersebut disambut dengan sukacita, di mana lonceng gereja berdentang, sekolah-sekolah mengadakan perayaan, dan media menjadikannya sebagai berita utama. Vaksin polio mulai diproduksi dan disebarkan ke berbagai negara untuk memberantas penyebaran virus.

Manfaat vaksin polio bagi kesehatan masyarakat sangat signifikan. Menurut informasi dari Halodoc, vaksin ini membantu membangun kekebalan tubuh terhadap virus polio, mencegah risiko kelumpuhan dan kematian, serta mengurangi kemungkinan penyebaran virus di lingkungan sekitar. Vaksin polio tersedia dalam dua bentuk, yaitu vaksin suntik (IPV) dan vaksin tetes mulut (OPV), yang keduanya digunakan dalam program imunisasi nasional dan internasional.

Setelah vaksin diperkenalkan secara luas, jumlah kasus polio menurun drastis. Amerika Serikat dinyatakan bebas polio pada tahun 1979. Selanjutnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan Program Pemberantasan Polio Global pada tahun 1988, yang berhasil mengurangi kasus polio secara global hingga lebih dari 99 persen.

Namun, polio belum sepenuhnya lenyap. Beberapa negara seperti Pakistan dan Afghanistan masih melaporkan kasus polio setiap tahun. Selain itu, tantangan baru muncul berupa virus polio yang bermutasi dari vaksin oral (vaccine-derived poliovirus), khususnya di wilayah yang memiliki cakupan imunisasi rendah.

Keberhasilan penemuan vaksin polio menjadi salah satu pencapaian terpenting dalam dunia kedokteran modern. Vaksin ini tidak hanya menyelamatkan jutaan jiwa, tetapi juga menjadi langkah awal bagi berbagai program imunisasi di seluruh dunia. Hari bersejarah 12 April 1955 dikenang sebagai simbol kemenangan ilmu pengetahuan dan solidaritas global dalam melawan wabah penyakit menular. (National Geographic/halodoc/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |