
PROGRAM Mudik Gratis Lebaran 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah 35 kabupaten/kota, diikuti dan disambut antusias oleh belasan ribu warga, dari para pedagang kaki lima hingga penyandang tuna netra.
Antusiasme itu ditunjukkan oleh Faedah dan anaknya Arif. Penyandang disabilitas tuna netra itu akan mudik ke kampung halamannya di Cilacap. Ibu-anak yang sudah hampir tujuh tahun bekerja di panti urut tuna netra tersebut mengaku sangat senang dengan adanya program ini.
"Ini mau ke Cilacap. Ada (mudik) gratis Alhamdulillah. Saya suka, senang, nyaman, tidak pakai biaya," ujar Faedah sebelum pemberangkatan dari halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Rabu, (26/3).
Dengan mengikuti program itu, sambungnya, uang yang seharusnya digunakan untuk ongkos mudik dapat disimpan untuk keperluan lain seperti makan atau keperluan lain di kampung. Ia berharap program ini terus ada di tahun-tahun ke depan karena masih banyak teman-temannya yang tuna netra dan disabilitas lain yang memanfaatkan program tersebut.
"Terima kasih banyak, jadi bisa meringankan biaya. Hemat Rp500 ribu. Dulu sudah pernah ikut (mudik gratis) sekali. Lumayan, (uangnya) bisa untuk makan di rumah," ungkapnya.
Pemudik lain, Mundoko, juga menyampaikan rasa senang dan terima kasih atas program mudik gratis ini. "Saya hendak pulang ke Pekalongan, pulang bersama keluarga. Kerja hampir 10 tahun, ojol sekitar lima tahun lalu. Ada mudik gratis lumayan, hemat sekitar Rp400 ribu per orang yang biasanya buat ongkos," ujar Mundoko bersama istrinya, Ika.
Setali tiga uang, pemudik dengan tujuan Wonogiri, Edi, mengaku sudah tiga kali mengikuti mudik gratis. Edi menyampaikan bahwa program ini sangat membantu karena biasanya harga tiket transportasi menjelang Lebaran sangat tinggi.
"Mudik gratis kali ini sudah semakin baik dan lebih mudah dari sebelum-sebelumnya. Beruntung bisa dapat kuota karena banyak sekali yang mendaftar," ujar pria yang bekerja sebagai buruh lepas tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan mudik gratis ini memang diperuntukkan bagi warga asal Jawa Tengah yang bekerja sebagai buruh, pedagang kaki lima, asisten rumah tangga, dan sektor informal lainnya.
Mudik gratis ini juga memfasilitasi teman-teman disabilitas, di antaranya adalah tuna netra yang bekerja di panti urut tuna netra. "Disabilitas tadi sudah diskusi dengan saya, dia senang dengan adanya mudik gratis, juga beberapa temannya,” pungkas Luthfi. (E-2)