Utusan Trump Bertemu Putin Bahas Gencatan Senjata, Trump Desak Rusia Segera Hentikan Perang

6 days ago 13
Utusan Trump Bertemu Putin Bahas Gencatan Senjata, Trump Desak Rusia Segera Hentikan Perang Utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg untuk membahas penyelesaian konflik Ukraina.(Kremlin)

UTUSAN AS, Steve Witkoff, bertemu dengan Vladimir Putin di St. Petersburg pada hari Jumat ketika Donald Trump mendesak Presiden Rusia tersebut untuk "segera bergerak" menuju gencatan senjata di Ukraina.

Kremlin menyatakan pertemuan tersebut berlangsung lebih dari empat jam dan berfokus pada "aspek penyelesaian konflik Ukraina". Ini merupakan pertemuan ketiga Witkoff dengan Putin tahun ini. Utusan khusus Kirill Dmitriev menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai "produktif".

Trump sebelumnya telah menyampaikan kekesalannya terhadap Putin atas lambannya perkembangan pembicaraan damai. Pada hari Jumat, ia menulis di media sosial: "Rusia harus segera bergerak. Terlalu banyak orang yang TEWAS, ribuan tiap minggu, dalam perang yang mengerikan dan tak masuk akal."

Pada hari yang sama, negara-negara Eropa menyetujui bantuan militer sebesar €21 miliar (US$24 miliar) untuk Kyiv.

Dalam acara tersebut, para menteri pertahanan Eropa mengatakan mereka belum melihat tanda-tanda perang akan segera berakhir.

Menjelang pertemuan Witkoff dan Putin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa tidak perlu mengharapkan terobosan besar karena "proses normalisasi hubungan masih berlangsung."

Ketika ditanya apakah diskusi tersebut akan mencakup penjadwalan pertemuan langsung antara Putin dan Trump, Peskov menjawab: "Kita lihat nanti. Itu tergantung apa yang dibawa Witkoff."

Sebelum bertemu Putin, Witkoff terlebih dahulu bertemu dengan Dmitriev di Grand Hotel Europe di St. Petersburg, tempat konferensi tentang baja tahan karat dan pasar Rusia digelar.

Dmitriev, kepala dana kekayaan negara Rusia, minggu lalu mengunjungi Washington dan menjadi pejabat Rusia paling senior yang datang ke AS sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat menuduh Kremlin sengaja memperpanjang perang saat mengunjungi lokasi serangan rudal Rusia pada 4 April di kampung halamannya, Kryvyi Rih. Serangan tersebut menewaskan 19 orang, termasuk sembilan anak-anak.

Zelensky juga mengklaim ratusan warga negara Tiongkok ikut bertempur bersama pasukan Rusia. Pernyataan ini muncul setelah Ukraina mengumumkan menangkap dua warga negara Tiongkok.

"Kami memiliki informasi bahwa setidaknya beberapa ratus warga Tiongkok bertempur sebagai bagian dari pasukan pendudukan Rusia," ujar Zelensky.

Trump sebelumnya mengklaim bisa mengakhiri konflik Ukraina-Rusia "dalam 24 jam." Ia menyatakan perang tersebut tidak akan pernah terjadi jika ia masih menjabat sebagai Presiden pada 2022 saat Rusia melancarkan invasi besar-besaran.

"Perang yang seharusnya TIDAK pernah terjadi, dan tidak akan terjadi, jika saya adalah Presiden!!!," tulisnya.

Pada Februari lalu, pejabat AS dan Rusia mengadakan pembicaraan tatap muka pertama sejak invasi, yang berlangsung di Arab Saudi. Sejumlah pertemuan juga telah dilakukan untuk membahas pemulihan hubungan diplomatik secara penuh.

Trump juga memiliki hubungan yang tidak mulus dengan Zelensky sejak masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS dimulai, yang memuncak dalam konfrontasi sengit di Kantor Oval pada Februari lalu.

AS sempat mencoba menengahi gencatan senjata terbatas antara Ukraina dan Rusia di wilayah Laut Hitam, namun upaya itu terhenti setelah Kremlin menuntut agar sanksi yang dijatuhkan sejak invasi besar-besaran dicabut.

Trump sejak itu menyatakan bahwa dirinya "sangat marah" dan "jengkel" terhadap Putin atas lambannya kemajuan menuju kesepakatan gencatan senjata antara Kyiv dan Moskow.

Awal pekan ini, Washington dan Moskow melaksanakan pertukaran tahanan.

Ksenia Karelina, seorang warga negara ganda Rusia-Amerika, dijatuhi hukuman 12 tahun penjara di Rusia karena menyumbangkan US$51 kepada lembaga amal Ukraina saat perang pecah pada Februari 2022.

Warga Los Angeles itu dibebaskan pada Kamis pagi dan ditukar dengan Arthur Petrov, seorang warga negara ganda Jerman-Rusia yang ditangkap di Siprus pada 2023.

Ia dituduh secara ilegal mengekspor mikroelektronika ke Rusia untuk keperluan manufaktur yang bekerja sama dengan militer. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |