Tump Lindungi Ukraina jika AS Diberi Mineral Tanah Jarang

2 weeks ago 13
Tump Lindungi Ukraina jika AS Diberi Mineral Tanah Jarang Presiden AS Donald Trump.(Anadolu )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan berada di Gedung Putih, Jumat (28/2) untuk menandatangani perjanjian yang memberi Amerika akses ke mineral tanah jarang Ukraina. 

"Kami akan menandatangani suatu kesepakatan, yang sangat besar. Itu mengenai mineral tanah jarang dan lain-lainnya," kata Trump seperti dilansir dari Anadolu, Jumat (28/2).

Menurut Trump, hal itu akan berfungsi sebagai penyokong bagi Ukraina saat mereka butuh jaminan keamanan dari AS dan ini sebagai bagian dari kesepakatan untuk menyerahkan hak ekstraksinya.

"Ini benar-benar akan membawa kita ke negara itu. Kita akan bekerja di sana. Jadi, sangat bagus. Bisa dibilang ini adalah jalan keluar," tegas Trump kepada wartawan saat ia menjamu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Gedung Putih.

"Saya rasa tidak ada yang akan main-main jika kita berada di sana dengan banyak pekerja dan kami sangat menghargainya, saya berharap dapat bertemu dengannya," tambah Trump.

Meskipun demikian, Trump enggan merincikan jaminan keamanan ke Ukraina jikapun menguasai tanah jarang di negara itu.

"Saya tak akan memberi jaminan yang berlebihan. Kami akan meminta Eropa untuk melakukannya," lanjutnya.

Ukraina memiliki cadangan besar mineral tanah jarang dengan jumlahnya bisa mencapai triliunan dolar. 

Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia 2024, Ukraina memiliki sekitar 5% dari total sumber daya mineral dunia. 

Selain memiliki salah satu cadangan litium terbesar yang dikonfirmasi, Ukraina juga memiliki gas neon kelas semikonduktor yang penting untuk produksi chip, berilium, uranium, zirkonium, apatit, bijih besi dan mangan.

Diketahui negosiasi berpusat pada dua poin utama yang menjadi perdebatan antara Washington dan Kyiv, termasuk jaminan keamanan untuk Ukraina 

Begitu juga apakah hak mineral akan ditukar untuk bantuan militer AS di masa mendatang atau bayaran yang diberikan kepada Kyiv oleh pemerintahan Biden.

Trump terus mengesampingkan kemungkinan masuknya Ukraina dalam aliansi NATO, tetapi para negosiator akan berusaha mengembalikan sebanyak mungkin wilayah yang diduduki Rusia ke Ukraina.

"Mereka berjuang keras dan lama di wilayah itu, dan Anda dan saya akan membahasnya. Kami tentu akan mencoba dan mendapatkan sebanyak mungkin kembali, tetapi di NATO, itu tidak akan terjadi," katanya kepada Starmer.

Ketika ditanya tentang komentarnya yang menyebut Zelenskyy sebagai diktator, Trump meragukan ucapannya tersebut. "Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu," tanya Trump.

Di sisi lain, Trump mengatakan dia tidak yakin Presiden Rusia Vladimir Putin akan melanggar janjinya, saat keduanya terus terlibat dalam negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina.

"Sebut saja begitu, dan saya rasa kita berdua bisa seperti itu. Anda harus memverifikasi karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Dan Anda tahu, mereka 100% terhormat, jadi Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda dapatkan," tuturnya.

"Kita harus membuat kesepakatan terlebih dahulu. Saat ini kita belum punya kesepakatan. Kita punya Rusia. Kita punya Ukraina. Saya pikir kita sudah sangat meningkat. Saya pikir Rusia telah bertindak dengan sangat baik," pungkasnya. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |