Tuberkulosis masih Jadi Ancaman, PPTI Denpasar Gencarkan Penyuluhan ke Banjar-Banjar

1 day ago 8
Tuberkulosis masih Jadi Ancaman, PPTI Denpasar Gencarkan Penyuluhan ke Banjar-Banjar Kegiatan penyuluhan tentang Tb gencar dilakukan ke banjar-banjar di Kota Denpasar, Senin (14/4).(MI/RUTA SURYANA)

PENCEGAHAN penyebaran kasus tuberkulosis (Tb) di Kota Denpasar masih menjadi hal utama, khususnya bagi Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Denpasar.

Adapun kasus Tb di Kota Denpasar pada 2024 tercatat 1.601 kasus. Angka tersebut melebihi target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebanyak 1.450 kasus.

Dalam rangka pencegahan, Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, I Gusti Ngurah Wibawa menyampaikan bagi keluarga yang mendampingi penderita TBC harus dilakukan dengan meningkatkan terapi pencegahan Tb

Upaya ini dilakukan dengan memberikan obat pencegahan bagai keluarga pendamping untuk mencegah penularan. “Kami berharap keluarga pendamping penderita Tb mau untuk minum obat pencegahan agar tidak terpapar virus Tb," tegasnya di sela-sela penyuluhan di Denpasar, Senin (14/4).  

Untuk itu pihaknya bersama kader yang ada di puskesamas di masing-masing kecamatan terus gencar melakukan penyuluhan ke banjar-banjar. Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu di Banjar Pemogan, Denpasar Selatan. Sampai akhir Maret 2025 jumlah penderita yang sedang berobat sebanyak 32 orang.

Ngurah Wibawa menambahkan para keder juga langsung menyasar posyandu yang dilaksanakan di masing-masing banjar. Dengan demikian diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahanya penyakit Tb. Apabila sudah terpapar, pengobatannya cukup panjang yaitu 6 bulan. 

Kader Tbdi Kota Denpasar pun secara aktif melakukan sosialisasi melaui Posyandu di banjar-banjar. Melalui upaya tersebut diharapkannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya Tb. “Saat ini kami pantau selain penderita Tb di keluarga, keluarga yang tidak kena Tb juga memeriksakan diri sehingga diketahui lebih dini bila kena Tb,” sambungnya.

Setiap bulannya masing-masing puskesmas melakukan penyuluhan sebanyak 5 kali. Dengan semakin gencarnya penyuluhan diharapkan akan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya penyakit Tb.

Di samping memberikan penyuluhan ke banjar-banjar, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada para penderita untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |