Status Internasional Bandara Ahmad Yani Bisa Kerek Kunjungan Wisatawan

16 hours ago 6
Status Internasional Bandara Ahmad Yani Bisa Kerek Kunjungan Wisatawan Ilustrasi(semarangkota.go.id)

LANGKAH pemerintah mengembalikan status Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional sudah sepantasnya dilakukan karena Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengatakan Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Provinsi itu memiliki potensi besar pada sektor industri dan pariwisata sehingga sangat strategis untuk industri lokal dan internasional.

Posisi Jawa Tengah yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa juga menjadikan wilayah itu sangat diminati sektor industri. Ini bisa dilihat dari munculnya kawasan industri yang mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha dari mancanegara.

"Misalnya, di wilayah Batang. Hampir semua wilayah Jawa Tengah itu diminati industri asing. Ditambah, UMR (upah minimum regional) sangat rendah, Rp2,2-Rp3,4 juta, dengan rata-rata Rp2,5 juta. Bagi dunia usaha, angka UMR ini sangat diminati," urainya, Minggu (27/4).

Selain itu, dengan banyaknya industri di sekitar Semarang yang ingin mendekatkan diri dengan Pelabuhan Tanjung Mas, sudah pasti harus ada juga bandar udara berskala internasional untuk mengakomodasi pihak-pihak yang membutuhkan perjalanan dalam waktu singkat.

"Hampir 2 juta kontainer untuk internasional dan 1,5 juta hingga 2 juta kontainer untuk domestik. Pertumbuhan kontainer internasionalnya juga tinggi. Sehingga, perlu dukungan bandar udara untuk mengakomodasi kepentingan internasional di Jawa Tengah," kata Bambang Haryo.

Apalagi, lanjutnya, di Jawa Tengah juga banyak destinasi wisata dan budaya yang selama ini bisa menarik banyak wisatatawan mancanegara, seperti Candi Borobudur di Magelang dan Gunung Dieng di Wonosobo.

Terakhir, lanjut dia, Bandara Ahmad Yani sudah diperbesar dan ditingkatkan fasilitasnya setara bandara internasional di masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo untuk menampung tamu internasional. Contohnya, Bandara Ahmad Yani memiliki dua garbarata khusus untuk pesawat wide-body seperti Airbus 330 dan Boeing 747. Bahkan, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang saat ini pun sudah menerima kunjungan kapal pesiar 3-4 kedatangan per bulan.

"Akses udara ini penting bagi wisatawan mancanegara, yang misalnya dari kapal pesiar ini, untuk perjalanan cepat. Mereka tentunya lebih memilih jika bisa langsung terbang dari Semarang, dibandingkan dengan harus ke Jakarta dahulu," kata Bambang Haryo.

Ia menambahkan dengan dinaikannya status Bandara Ahmad Yani menjadi internasional akan mendorong pelaku industri wisata membuat paket-paket baru atau membuat promosi baru bagi destinasi wisata saat ini.

"Borobudur itu dalam satu tahun hanya mampu menyedot 160 ribu turis per tahun, sedangkan Patung Mermaid di Denmark mampu menyedot 1-2 juta turis per tahun."

"Diharapkan, dengan Ahmad Yani menjadi internasional, akan bisa memacu jumlah turis masuk Jawa Tengah, khususnya Borobudur dan sekitarnya," pungkasnya.

Sebagai informasi, per 25 April 2025, Bandara Jenderal Ahmad Yani resmi kembali berstatus internasional. Keputusan itu dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |